ALUMNI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG's video: Mantan Misionaris Yang Sekolah Al-Kitab di Tujuh Negara Berdakwah Itu Taruhannya Nyawa

Kini Bernama Rahmat Hidayat atau Ustad Matius, Mantan Misionaris Yang Sekolah Al-Kitab di Tujuh Negara ustad yang menjuluki dirinya sendiri bergelar MM, alias Mantan Misionaris. Dahulu beliau adalah seorang pendeta yang bernama Matius (sekarang Ust. Rahmat Hidayat hasil searching di youtube.com) dulu sekolah Al-Kitab beliau di tujuh negara, yang pertama beliau mengambil STT (Sekolah Tinggi Theology) di Beijing, yang kedua di Belanda, ketiga di Vatikan, ke empat di Jerman, ke lima di Australia, ke enam di Venezuela, dan ke tujuh di Korea dan juga selama enam bulan beliau dididik di Amerika tepatnya di Boston untuk mengikuti strategi misionaris, kemudian sepulang dari Amerika dan tiba di Indonesia beliau bergabung dengan Dewan Gereja Indonesia dengan tugas untuk mengKristenisasikan Indonesia atau untuk menghancurkan Islam, beliau ditugaskan oleh yayasan gereja untuk menghancurkan Islam di kampung prapanca, Jakarta. Dulu beliau mengambil gelar Doktor Theology dan diwisuda di Boston, dari Indonesia ini hanya ada tiga orang yang terpilih, yang pertama adalah beliau sendiri karena beliau adalah seorang yang Cumlaude dan hafal Al-Kitab di luar kepala, kemudian yang kedua adalah Doktor Cornellius yang menembak kaki dan dada beliau dan yang ketiga adalah Doktor Johan yang memukuli beliau menggunakan besi panas dan rotan sehingga 13 tulang punggung beliau yang patah untuk mengenal Islam, 26 propinsi pernah beliau jelajahi sampai ke pelosok desa untuk mengenalkan agamanya dari pintu ke pintu, dulu beliau yang mengiming-imingi orang Islam agar orang Islam menggadaikan akidahnya masuk agama nasrani, yakni dengan uang, pakaian, beras, mie instan (sebuah merk ia sebutkan), susu dan gula pasir juga kebutuhan hidup sehari-hari, kebetulan di Indonesia ini beliau ditunjuk sebagai ketua misionaris Internasional dalam dan luar negeri dan beliau memegang wilayah Jawa barat yang dipusatkan di Sukabumi dan di Majalengka, begitu ia punya tugas untuk menghancurkan Islam di kampung prapanca Jakarta, dibentuklah satu rombongan 15 orang dibawah pimpinan beliau termasuk didalamnya doktor Cornellius dan Doktor Johan. Selama beliau aktif disana Islam yang harus hancur oleh Yahudi dan Nasrani adalah pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mengapa pulau ini menjadi sasaran utama? beliau bertanya, karena ketiga pulau ini adalah basis pesantren, yang kedua pulau Kalimantan, dan yang ketiga pulau Sumatra. Yang harus hancur oleh nasrani adalah Jawa Barat yakni suku Sunda, mengapa? karena orang sunda sulit diajak untuk menyembah Tuhannya orang Nasrani, yakni Yesus. Beliau bersumpah tidak akan mundur oleh orang nasrani, jangankan satu jengkal, satu mili pun beliau tidak akan mundur. Tentu ini merupakan nikmat Iman yang Allah berikan setelah beliau masuk Islam. Beliau mempunyai besan, dua orang jendral yang dulu menghancurkan Islam peristiwa Tanjung Priok, yakni Moerdani dan T.B. Silalahi, mungkin kawan2 mengetahui tentang peristiwa ini, dimana dalam peristiwa ini ratusan orang Islam dibantai oleh Nasrani dan juga mesjid-mesjid dilempari oleh kotoran manusia, ini peristiwa tahun 1984 saat beliau ikut andil dalam pembantaian tersebut. "Beliau masuk agama Islam bukan karena kekayaan Islam, orang Islam saya pikir masih banyak yang pelit ucap beliau, masih banyak orang Islam yang membuat mesjid dengan meminta-minta di jalan menggunakan saringan di tengah jalan, itu memalukan agama sendiri! Yang melintas di jalan tentu bukan orang islam saja termasuk saya dan dibahas dalam gereja, lihat orang Islam itu miskin tidak punya apa-apa membangun mesjid saja sudah meinta-minta ditengah jalan!". Beliau masuk agama Islam bukan karena wanita cantik, tetapi beliau masuk agama Islam karena Al-Quran.