×

Amirul Mukminin's video: Mengapa Jenazah Rasulullah Tidak Dikubur Selama 3 Hari Oleh Para Sahabat Sampai Telat 3 Hari

@Mengapa Jenazah Rasulullah Tidak Dikubur Selama 3 Hari Oleh Para Sahabat?Sampai Telat 3 Hari?
Alhamdulillah. Terlambatnya penguburan jasad Nabi sallallahu alaihi wa sallam yang suci tidak ada kesalahan dalam menghormati mayat, penjelasan hal itu dari beberapa sisi: Pertama, Jasad Nabi sallallahu alaihi wa sallam tetap suci, baik semasa hidup maupun setelah meninggal dunia, tidak seperti jasad yang lainnya. Tidak berubah dengan kematian dan tidak ditimpa kerusakan. Bahkan ia terjaga dengan penjagaan Allah Azza Wa Jalla. Jasad yang mulia bersih semasa hidup dan setelah meninggal dunia. Dalil akan hal itu apa yang diriwayatkan oleh Bukhari rahimahullah dalam shahihnya, no. 3667 dari Aisyah radhiallahu anha dalam kisah wafatnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam, beliau mengatakan, فجاء أبو بكر فكشف عن رسول الله صلى الله عليه وسلم فقبله, قال: بأبي أنت وأمي, طبت حيا وميتا .... إلى آخر الحديث Abu Bakar datang dan membuka (penutup wajah) Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dan berkata, “Demi ayah dan ibuku, sungguh engkau tetap harum sewaktu hidup maupun mati….." Sampai akhir hadits. Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata, "Ketika orang berkumpul untuk memandikan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam, di rumah tidak ada orang kecuali keluarganya, pamannya Abbas bin Abdul Muthalib, Ali bin Abu Thalib, Fadl bin Abbas, Qadam bin Abbas, Usamahbin Zaid bin Haritsah serta Shaleh budaknya. Dahulu Abbas, Fadl dan Qadam membolakbalikkan bersama Ali bin Abu Thalib. Sementara Usamah bin Zaid dan Shaleh budaknya menyiram air. Sementara Ali memandikannya. Tidak didapati pada diri Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam sesuatu yang dilihat pada mayat lainnya. Beliau mengatakan, Demi ayah dan ibuku, alangkah harumnya anda (Rasulullah) waktu hidup maupun meninggal dunia… sampai akhir hadits." (HR. Ahmad di musnad, 4/187. Para peneliti di percetakan Muassasah Ar-Risalah mengatakan, Hasan lighoirihi. Silahkan lihat kitab Al-Khosois Al-Kubro, 2/469-492. Karenanya, para shahabat yang mulia radhiallahu anhum tidak merasa khawatir bahwa jasad beliau yang mulia mengalami perubahan disebabkan kematian. Karena, sebab dimakruhkannya mengakhirkan penguburan adalah karena khawatir terjadi perubahan pada mayat. Jika tidak ada sebab seperti itu dan tidak khawatir dari perubahan sebagaimana pada jasadnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam, maka tidak dimakruhkan ketika itu, jika ada keperluan untuk mengakhirkannya. Kedua, Di antara alasan lain yang boleh jadi merupakan penyebab diakhirkannya (penguburan beliau) adalah keinginan seluruh shahabat radhiallahu anhum agar dapat mensholatinya. Semua orang menshalati beliau, baik laki-laki, para wanita dan anak-anak. Mereka shalat dengan cara berkelompok secara terpisah-pisah. Tidak diimami oleh seorang imam. Akan tetapi semuanya masuk ke kamar beliau nan mulia sallallahu alaihi wa sallam dan mereka shalat sendiri-sendiri. Hal ini membutuhkan waktu panjang. Agar semuanya mendapatkan kemuliaan ini. Terdapat dalam kitab Al-Muwattho, Imam Malik, 1/231, “Sampai riwayat kepadanya bahwa orang-orang menshalatkan beliau secara berkelompok dan tidak seorang pun yang menjadi imam.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf, 7/430 dari Said bin Musayyab berkata: لما توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم وضع على سريره, فكان الناس يدخلون زمرا زمرا يصلون عليه ويخرجون ولم يؤمهم أحد. “Ketika Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam wafat, (jasad beliau) diletakkan di atas ranjangnya. Maka orang-orang masuk secara berombongan, mereka menshalatkan dan keluar tanpa ada seorang pun yang menjadi imam." Dahulu yang menjadi perbedaan adalah cara memandikannya sallallahu alaihi wa sallam. Siapa yang memandikannya, dimana dimakamkan. Kesemuanya itu membutuhkan waktu lama sehingga perlu sedikit diakhirkan. Bahkan lebih dari itu, musibah tersebut sangat mengagetkan para shahabat mulia rahdiallahu anhum dan sangat berat. Hampir akal dan hati mereka tidak sanggup menanggung beban musibah ini. Sampai Umar bin Khottob radhiallahu anhu mengingkari bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam telah meninggal dunia. Di antara para shahabat ada yang terdiam membisu, ada yang terduduk tidak mampu bergerak. Begitulah para shahabat mendapatkan masibah yang lebih berat dibandingkan pada hari itu. Sampai Hassan bin Tsabit radhiallahu anhu mengatakan, Sungguh telah hilang kasih sayang ilmu dan rahmat Waktu sore ketika bintang meninggi Mereka ditimpa kesedihan dikala nabi tidak bersama mereka Sampai lemas punggung dan otot mereka Mereka manangis di hari langitpun ikut menangis Dimana bumi juga ikut menangis dan semua manusia Apakah adil ketika raziyyah binasa Raziyah di hari kematian Muhammad (Silahkan melihat ‘Ar-Raudhul Al-Anfi, 7/584, 602) BAGI YG MEMBUTUHKAN BUSANA MUSLIM : https://www.youtube.com/channel/UCTWu0Wiy9_f-TmHJhJzaEZw https://www.youtube.com/channel/UCtcC4tezsczheAlTU6D_xmA https://www.instagram.com/aqilahfashion_niyah/?hl=id

61

9
Amirul Mukminin
Subscribers
543K
Total Post
1.1K
Total Views
1M
Avg. Views
10.7K
View Profile
This video was published on 2022-11-08 06:30:20 GMT by @Amirul-Mukminin on Youtube. Amirul Mukminin has total 543K subscribers on Youtube and has a total of 1.1K video.This video has received 61 Likes which are lower than the average likes that Amirul Mukminin gets . @Amirul-Mukminin receives an average views of 10.7K per video on Youtube.This video has received 9 comments which are lower than the average comments that Amirul Mukminin gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.

Other post by @Amirul Mukminin