BP Production's video: Penampakan Suasana Wisata Hutan Mangrove Di Pantai Karangsong Indramayu

Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi lokasi wisata hutan mangrove di karangsong, indramayu. Lokasi hutan mangrove ini berdekatan dengan wisata pantai karangsong, bahkan masih berada dalam satu lokasi. Untuk menikmati perjalanan dan pemandangan wisata alam di hutan mangrove karangsong, kita harus menyewa ojeg perahu. Hal ini dikarenakan kawasan wisata hutan mangrove ini dipisahkan oleh aliran air laut yang biasa digunakan nelayan untuk lalu lintas kapal, sehingga tidak bisa disebrangi dengan berjalan kaki. Berikut ini adalah artikel yang cukup baik, menjelaskan tentang hutan mangrove di indramayu. Kawasan hutan mangrove di Pantai Karangsong, Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu pada tahun 2015 akan menjadi kawasan wisata mangrove terbesar kedua di Indonesia setelah Propinsi Bali. Bahkan, kawasan itu sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat. Pesona hutan di pesisir pantai seluas 25 hektare ini amat istimewa karena memiliki keindahan yang khas dan berbeda dengan tempat lainnya. Ribuan pohon mangrove dari berbagai jenis berjejer memadati kawasan hutan yang banyak membawa manfaat bagi lingkungan sekitar. Selain mangrove dapat mencegas abrasi pantai, ekosistem mangrove bisa memberikan manfaat sosial. Kawasan mangrove dapat digunakan sebagai pemukiman penduduk dan bagi kemaslahatan manusia lainnya. Di antaranya sebagai sumber mata pencarian, produksi berbagai hasil hutan (kayu, arang, obat dan makanan), sumber bahan bangunan dan kerajinan, tempat wisata alam, objek pendidikan dan penelitian, areal pertambakan, tempat pembuatan garam dan areal perkebunan. Kulit batang pohonnya dipakai untuk bahan pengawet dan obat-obatan. Macam-macam obat dapat dihasilkan dari tanaman mangrove. Campuran kulit batang beberapa spesies mangrove tertentu dapat dijadikan obat penyakit gatal atau peradangan pada kulit. Secara tradisional, tanaman mangrove dipakai sebagai obat penawar gigitan ular, rematik, gangguan alat pencernaan dan lain-lain. Getah sejenis pohon yang berasosiasi dengan mangrove (blind-your-eye mangrove) atau excoecaria agallocha dapat menyebabkan kebutaan sementara bila kena mata. Akan tetapi cairan getah ini mengandung cairan kimia yang dapat berguna untuk mengobati sakit akibat sengatan hewan laut. Secara tradisional sebagai obat sakit perut dan menurunkan panas. Di Kamboja, bahan ini dipakai sebagai penawar racun ikan, buah tancang dapat membersihkan mata, obat sakit kulit dan di India dipakai menghentikan pendarahan. Daun mangrove bila dimasukkan ke dalam air bisa dipakai dalam penangkapan ikan sebagai bahan pembius yang memabukkan ikan (stupefied). Mangrove bukan sekedar pencegah abrasi. Ia bisa disulap menjadi beragam-ragam makanan. Salah satunya getuk goreng. Mangrove juga dapat dibuat menjadi jenis produk yang lainnya seperti dodol dan tape. Apalagi sebelumnya, para petambak Blanakan telah berhasil mengembangkan produk minuman dari buah salah satu jenis mangrove, yakni sonerratia caseolaris, orang-orang menamainya jus pidada. Diimbuhi gula dengan takaran yang pas, rasa minuman itu asam-manis yang menyegarkan. Ekosistem mangrove merupakan penghasil detritus, sumber nutrisi dan bahan organik yang dibawa ke ekosistem padang lamun oleh arus laut. Ekosistem lamun berfungsi sebagai penghasil bahan organik dan nutrisi yang akan dibawa ke ekosistem terumbu karang. Selain itu, ekosistem lamun juga berfungsi sebagai penjebak sedimen (sedimen trap) sehingga sedimen tersebut tidak mengganggu kehidupan terumbu karang. Selanjutnya, ekosistem terumbu karang dapat berfungsi sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak (gelombang) dan arus laut. Air buah dan kulit akar mangrove muda dapat dipakai mengusir nyamuk. Air buah tancang dapat dipakai sebagai pembersih mata. Toyib, salah satu Kelompok Pantai Lestari binaan dari PT Pertamina RU VI Balongan, mengatakan, untuk menjadi pengelola wisata mangrove tersebut tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Dibutuhkan keseriusan, keuletan dan keasabaran dalam mengelola potensi kawasan mangrove sebagai wisata terbesar di Kabupaten Indramayu. Terlebih ketika kelompok Jaka Kencana binaan dari PT Pertamina, di Desa Pabean merencanakan akan menggabungkan dua potensi kawasan mangrove tersebut. “Kami ada beberapa kelompok setiap desa, semuanya binaan dari PT Pertamina. Kami ditunjuk untuk mengelola kawasan mangrove tersebut. Kami optimistis kawasan akan menjadi kawasan wisata mangrove terbesar di Indramayu. Kami sedang menata trayek jalan menuju kawasan mangrove dan sudah selesai sekitar 99 persen dan tinggal memantapkan saja,” katanya. (IEM)