×

Heri Hidayat Channel's video: Pandangan Gus Baha Terhadap Islam Garis Keras

@Pandangan Gus Baha Terhadap Islam Garis Keras
Pandangan Gus Baha Terhadap Islam Garis Keras ✅ Sumber Video : Kalam kajian Islam ✔Narasumber : Gus Baha ( KH. Ahmad Bahaudin Nursalim ) Seandainya pemuda ini berhenti belajar, yaitu dalam pengertian menerima begitu saja terhadap doktrin dan pemahaman Islam yang diajarkan para ustadznya di sebuah lembaga pendidikan Islam yang bercorak garis keras tempatnya dahulu menimba ilmu, dan tanpa mencari perbandingan pemahaman dari sumber yang lain, besar kemungkinan saat ini dia menjadi sosok ekstremis yang sinis pada dasar negara Pancasila dan bentuk NKRI serta tetap meyakini bahwa pengertian jihad dalam Al-Qur'an adalah melulu berarti perang fisik melawan non-Muslim. Orang itu sebutlah Yanto (bukan nama sebenarnya). Lelaki asal Lamongan Jawa Timur ini pernah selama empat tahun dididik dan belajar di suatu lembaga pendidikan yang terletak di salah satu daerah di Salatiga, Jawa Tengah, yang berpaham tidak kompromis dengan tradisi lokal. Walau di lembaga pendidikan yang semula berbasis di Solo tersebut dia tempuh sampai lulus bahkan sempat menjalankan masa pengabdian selama kurang lebih satu tahun tapi kini pemikiran, sikap dan perilaku Yanto tidak ekstrem sebagaimana umumnya kelompok garis keras aliran Islam tertentu. Padahal selama Yanto belajar di instansi pendidikan tersebut ia tidak lepas pula mendapatkan doktrin yang kontra dengan Pancasila bahkan Pancasila itu dianggap bagian dari taghut. Begitu pula pengertian tentang jihad yang ditekankan oleh guru-gurunya adalah berarti qitaal atau perang fisik, tanpa memberi alternatif tafsiran lain beserta konteks-konteks lapangan jihad yang lebar. Tapi beruntung Yanto termasuk pelajar yang memiliki kebiasaan bertafakkur atau berefleksi pada waktu-waktu tertentu. Sehingga ada beberapa hal yang ia dapatkan di lembaga itu dirasanya janggal, terutama interpertasi makna jihad yang ekstrem. Dia pun coba membuka refrensi lain di luar yang diajarkan di lembaganya. Salah satunya ia membuka Tafsir Al-Azhar karangan Buya Hamka. Ternyata di kepustakaan yang ia telaah didapatinya bahwa arti jihad tidak sesempit yang diajarakan ustadznya. Ia memperoleh tafsiran jihad lebih luas. Pada suatu hari sekitar tahun 2001 untuk lebih memantapkan keyakinannya, Yanto berinisiatif menemui kiai di luar madrasahnya yang sudah dikenal kealimannya. Akhirnya dia dengan mengajak salah satu temannya memutuskan sowan kepada KH. Maimun Zubair Rembang untuk mengutarakan kebingungannya. Salah satu nasihat taktis yang sampai saat ini tetap membekas di hati Yanto dari ucapan Mbah Maimun saat dia sowan adalah kalimat: "Islam dan kafir itu sama-sama Allah yang menciptakan. Kalau di dunia tidak ada yang kafir buat apa Allah menciptakan neraka segala, kok tidak cuma surga saja? Coba kenapa pula Allah menciptakan babi padahal babi diharamkan?" Jawaban filosofis Mbah Maimun Zubair itu begitu mengena di benak Yanto dan makin menyadarkan akan kesalahan pemahaman term “jihad" yang selama ini ia peroleh dari ustadznya pun Yanto menjadi sadar jika ajarannya yang dahulu diserap tidak relevan diterapkan dalam kehidupam masyarakat yang plural seperti Indonesia ini.

2

0
Heri Hidayat Channel
Subscribers
5K
Total Post
17
Total Views
10.5K
Avg. Views
617.5
View Profile
This video was published on 2020-08-22 10:50:38 GMT by @Heri-Hidayat-Channel on Youtube. Heri Hidayat Channel has total 5K subscribers on Youtube and has a total of 17 video.This video has received 2 Likes which are higher than the average likes that Heri Hidayat Channel gets . @Heri-Hidayat-Channel receives an average views of 617.5 per video on Youtube.This video has received 0 comments which are lower than the average comments that Heri Hidayat Channel gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.Heri Hidayat Channel #gusbahaterbaru #ceramahgusbaha #islamgariskeras Pandangan has been used frequently in this Post.

Other post by @Heri Hidayat Channel