Iwan Alexander's video: Emha Ainun Nadjib Akrab disapa Cak Nun dan Pemikiran Saya Soal HATEI OPINI TODAY

Terus terang, saya adalah orang Jombang. Tinggal di Jombang, meskipun bukan keluarga dari Cak Nun tetapi sebagai orang Jombang tentunya tidak asing dengan pemikiran-pemikiran para pemikirnya seperti Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, Wachid Hasyim, Abdurahman Wahid, Nur Cholis Madjid dan tentunya Cak Nun sendiri sebagai seseorang dengan sumbangsih besar pemikiran-pemikiran pembaharu di Jombang. Ketika mendengarkan chanel youtube Cak Nun saya merenung sejenak dan mencoba memahami beberapa hal dalam negara ini tentang NKRI, tentang Islam, tentang organisasi-organisasi Islam dan masih banyak hal lainnya yang terpancar begitu saja dalam benak. Dan dalam waktu sekejab saya terbersit soal HTI dan gerakannya di Indonesia. Jadi jelas di sini, bahwa agama Islam adalah produk asli dari Allah SWT yang keasliannya, kesuciannya, kesakralannya jelas dijaga langsung oleh Allah SWT. Sedangkan HTI, NU, Muhammadiyah, Nahdlatul Wathan dan lainnya hanya sebuah produk pemikiran dari pengembangan Islam. Yang isinya adalah penafsiran seorang pendiri, atau beberapa pendiri terhadap Islam dan memiliki tujuan tertentu dengan didirikan organisasi miliknya. Menjadikan NU, Muhammadiyah atau HTI sebagai satu-satunya referensi utama dalam memahami agama Islam adalah salah. Tapi memahami mereka sebagai sebuah jalan untuk memahami Islam adalah hal yang benar. Menghadapi fenomena ini, saya ingin mengutip sedikit pemikiran KH. Idrus Ramli seorang ulama NU yang terkenal keras terhadap paham-paham yang sesat di Indonesia yang sudah keluar dari Ahlush sunah Wal jemaah. K.H Idrus Ramli tidak segan menyerang Wahabi, Salafy dan HTI jika memang mereka sudah keluar dari nash Ahlush sunah Wal jemaah. Dalam sebuah kesempatan saya pernah mengikuti kajian K.H Idrus Ramli dan ada beberapa poin yang beliau sampaikan bahwa HTI itu organisasi yang sesat dan menyesatkan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengapa HTI itu sesat dan menyesatkan? Karena dalam pandangan K.H Idrus Ramli aqidah yang dianut oleh HTI itu sudah keluar dari aqidah Ahlush sunah Wal jemaah. Karena mereka sudah keluar jalur dari konsep takdir yang dipercayai Ahlush sunah Wal jemaah. Jadi kalau kita bicara Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Nahdlatul Wathan dan organisasi islam besar lainnya di Indonesia. Dalam konvensi internasional semua organisasi yang saya sebutkan tadi adalah organisasi yang masih menganut aqidah Ahlush sunah Wal jemaah. Yakni organisasi Islam yang masih berpegang teguh dengan aqidah 4 imam Madhzab yakni Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Hanafi dan Imam Hambali. Dan tentunya masih relevan dengan pembaharu aqidah Imam Asy’ari Dan HTI ini, dalam pandangan K.H Idrus Ramli sudah keluar dari aqidah 4 Imam Madhzab dan tentunya itu sesat dan menyesatkan. Jadi jangan heran kalau dalam internal organisasi Islam sendiri banyak yang memberikan klaim bahwa HTI adalah organisasi Islam yang sesat dan menyesatkan. Dan Cak Nun tidak pernah memberikan pembelaan terhadap HTI tapi memberikan pandangan pembelaan terhadap konsep khalifah. Itu jelas sesuatu yang berbeda. Dari sisi nasionalis, tidak usah kita bahas karena semuanya sudah memahami dan mengerti bagaimana gerakan-gerakan HTI yang mencoba merongrong NKRI. Sejarah sudah membuktikan itu, dan pembuktikan itu diwujudkan pemerintah dengan pembubaran HTI. Dari sini kita sudah mendapatkan kejelasan yang terang, bahwa semua organisasi Islam hanyalah nasi yang bisa berubah tergantung siapa yang membuatnya. Apa latar belakang pembuatnya, Visi-misi yang dimilikinya, apa tujuannya, apa targetnya. Berbeda dengan agama Islam yang langsung datang dari Allah yang sama sekali tidak tersentuh motif-motif kotor dari dalam diri manusia. Jadi clear, HTI jelas tidak sesuai dengan NKRI dan HTI juga sesat dan menyesatkan dari sudut pandang ASWAJA. Terima Kasih Ditulis oleh. Mukhlas Prima Wardani bedakan antara opini dan berita! Sumber 👇 https://www.republika.co.id/berita/selarung/breaking-history/17/05/08/opmp0b330-sejarah-lahirnya-hizbut-tahrir-dari-timur-tengah-hingga-indonesia Artikel Selengkapnya 👇 https://seword.com/politik/cak-nun-dan-kutipan-saya-terhadap-hti-CWby5sfNxS