Laporan Harian's video: Sumpah Palsu Bahar Smith Koar-Koar Bela Tanah Rempang Tapi Tidak Pernah Datang

Bahar Smith lagi lagi menghasut para pengikutnya dengan menyerukan agar melakukan perlawanan kepada pemerintah untuk membela penduduk tanah rempang. Bahar Smith dengan lantang menolak investasi yang akan ditanam oleh asing di Indonesia di tanah rempang. bahar semith juga menyerukan untuk mengadakan perlawanan kepada tangan tangan yang zalim kepada rakyat yang seenaknya merampas tanah leluhur rakyat rempang. Kemudian, bahar smith dengan berani menyampaikan sumpah bahwa dirinya tidak akan membiarkan masyarakat rempang untuk berjuang sendirian dalam mempertahankan tanah mereka. bahar juga menyebut bahwa dirinya siap dipenajra jika harus menerima konsekuensi karena telah membela masyarakat tanah rempang Dengan gaya bahar smith yang berapi api sambil mengepalkan satu tangannya ke udara, bahar smith berkoar koar akan merebut kembali tanah rempang dari tangan tangan yang zalim. selain bahar smith, ternyata rizieq Shihab dan juga Abdul somad, sama sama pernah menghasut ummat mereka untuk membela tanah rempang dengan cara yang sama, yaitu dengan menyatakan akan bergerak untuk membela masyarakat tanah rempang dari tangan tangan zalim. Meski begitu, ternyata, mereka tidak ada yang pernah datang ke tanah rempang. Mereka hanya berkoar koar saja untuk memanas manasi keadaan, karena saat ini sedang memasuki tahun politik. bahkan bisa saja mereka dibayar untuk melakukan penghasutan kepada ummat mereka agar memusuhi pemerintah, sehingga kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menjadi turun. Isu ada orang yang ikut campur tangan dalam kisruhnya kasus tanah rempang ini dibenarkan oleh menteri investasi, Bahlil Lahadalia. Bahil menyebut bahwa bukan hanya tangan tangan dalam negeri saja yang ingin memperkeruh kasus tanah rempang, tetapi juga ada tangan tangan asing yang ikut campur tangan agar kasus tanah rempang bisa menjadi konflik antara pemerintah dengan rakyat. Menurut Bahlil, setiap ada investasi yang mau masuk ke tanah rempang, selalu saja ada gangguan dan penolakan dari pihak pihak yang bukan asli dari tanah rempang. Masyarakat tanah rempang sendiri sebenarnya tidak menolak adanya investasi, hanya mereka meminta agar rumah rumah mereka tidak digusur. Dengan adanya tangan tangan asing yang bermain di kasus tanah rempang, semakin mempersulit untuk menemukan kesepakatan antara masyarakat dan pemerintah.