×

Lininews1's video: Orangtua Siswa Minta Maaf Tak Mampu Beli HP Untuk Bantu Anaknya Belajar Daring

@#Orangtua Siswa Minta Maaf, Tak Mampu Beli HP Untuk Bantu Anaknya Belajar Daring
POLEWALI MANDAR, LININEWS1.COM – Tak mampu membeli Hand Phone untuk ikut belajar secara daring di masa pandemi covid-19, seperti teman-teman sekelasnya, Novia Aulia, siswi kelas dua SMP di Polewali Mandar Sulawesi barat ini memilih belajar mandiri di ruamhnya. Jika ada tugas mendesak yang harus segara dikumpulkan, ia kerap menumpang HP di rumah tetangga, atau mendatangi kantor telekomunikasi setempat dimana siswa lainnya biasa berkupul demi memburu jaringan internet, agar mereka bisa belajar secara daring. Sudah sepekan lebih, Novia Aulia, siswi kelas 2 SMP Negeri 2 Wonomulyo Polewlai Mandar, Sulaweis Barat belajar mandiri di rumahnya, dengan memanfaatkan buku-buku paket pinjaman dari sekolahnya. Kawasan tempat tinggalnya di bumimulyo Polewali Mandar memang terjangkau jaringan internet, namun karena tak mampu membeli hp android seperti teman-teman sekelasnya, novia aulia terpaksa belajar mandiri di rumahnya agar tak ketinggalan mata pelajaran sekolah selama pandemi covid-19. Sementara teman-teman sekelasnya yang memiliki hp, ia bisa mengakses pelajaran secara daring menggunakan berbagai aplikasi seperti zoom, whats app, mapun aplikasi class room yang lebih interaktif layaknya pertemuan siswa dan guru di kelas, saat mereka belajar secara konvensiaonal, sebelum pandemi covid-19. Saat ada tugas-tugas mendesak yang harus segera dikumpulkan, novia kerap menumpang hp milik teman atau HP milik tetangganya. Saat canggung dan merasa berat minta bantuan tetanga berulang-ulang dalam rentang singkat, anak buruh bangunan ini kerap mendatangi kantor telekomunikasi setempat, dimana siswa lainnya yang meniliki HP, memilih berburu sinyal atau jaringan internet di kantor telekomunikasi setempat. Alasannya sinyal hp di sekitar area kantor telekomunikasi setempat lebih cepat. Di tempat itulah novia kerap belajar hingga larut malam, sambil meminta bantuan jasa teman agar ia bisa menggunkana hp pribadinya unutk mengurimkan seluruh tugas-tugas mapun pekerjaan ujian yang harus segera dikumulkan. “DENgan buku-buku paket yang ada saya belajar mandiri di rumah karena saya tidak punya HP seperti teman-teman lain yang bisa belajar secara daring.” Tutur Novia aulia, siswi belajar mandir karena tak punya hp Bagi novia, belajar daring sebetulnya jauh lebih evektif dibanding belajar mandiri di rumahnya. Ia bisa berinteraksi dnegan guru atau temannya secara real time jika ada sesuaitu atau mata pelajaran yang tidak dimengerti, namun karena alasan keterbatasan biaya, dan tak mampu membeli sarana telpon untuk menunjang aktifitas belajarnya, novia terpaksa harus bersabar belajar seorang diir di rumahnya. Orang tua novia auli, ramlah, mengaku bingung mensiasati keadaan di tengah pandemi covid 19. Pekerjaananya sebagai irt dan suaminya sebagai buruh bangunan tak mampu mebeli hp android agar anaknya novia bisa ikut belajar secara daring seperti teman-teman sekelasnya. “Begini mi pak belajar di rumah saja denagn buku-buku paket dari sekolah. Saya biasa kasihan kalau dia terpaksa menumpang HP ke tetanga unutk mengirim tugas-tugas yang mendesak dna segera dikumpulkan,”jelas Ramlah, orang tua Novia Aulia Ramlah mengaku kerap cemas, jika anaknya novia aulia belajar hingga larut malam di sekitar kantor telekomunikasi setempat demi memburu jaringan internet sambil menumpang hp milik teman-teman lainnya, yang juga kerap kumpul dan berburu jaringan internet di area kan tor telekomunikasi tersebut. Ramlah mengatakan 3 anaknya terpaksa putus sekolah karena alasan biaya yang tidak sanggup. Dua anak lainnya masij sekolah termasuk novia aulia. Tiga anak diantaranya terpaksa merantau keluar negeri untuk mencari kerja. Harapannya kelak mereka bisa ikut menopang dan memperbaiki tarap hidup keluarga kecilnya. Seperti orang tua ,ainnya, ramlah berharap bisa memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya termasuk mneyediakan hp agar bisa belajar mengikuti zaman di tengah pendemi covid-19. Namun karena keterbatasan penghasilan keluarganya. Ramlah meminta maaf kepada semua anak-anaknya karena tak mampu menyediakan fasilitas dukungan untuk menunjang dan membantu kesuksesan masa depannya. Termasuk kesuksesan masa depan pendidikan anaknya. Beruntung, guru novia yang mengetahui kondiisi dna keterbatasan keluarganya, menawarkan solusi belajar cara lain. Salma bakri, guru kelas novia di smp negeri 2 wonomulyo yang prihatin dengan kondisi dan masa depan pendidikan novia aulia di tengah pandemi covid-19, menawarkan solusi sistem luring dengan cara menjadi guru kunjung untuk novia. Novia diberi materi pelajaran langsung face to face di rumah novia, sama dengan teman-temannya yang belajar via daring menggunakan berbagai aplikasi seperti zoom, class room dan whats app. “Karena tidak punya HP seperti teman-teman kelasnya, ya terpaksa saya jadi guru kunjung ke rumahnya agar Novia tetap bisa belajar seperti teman-temanya lainnya, meski cara aksesnya beda,”jelas Salma bakri, guru smp negeri 2 wonomulyo. (TIM-LN1)

6

1

Other post by @Lininews1