×

Lininews1's video: Pawang Bergulat Menangkap 2 Ekor Buaya Raksasa di Mateng

@#Pawang Bergulat Menangkap 2 Ekor Buaya Raksasa di Mateng
@Lininews1 MAMUJU TENGAH, LINI1.COM – Gerah dengan ulah sang buaya yang kerap memangsa manusia dan binatang ternak milik warga di sepanjang muara sungai, seorang pawang buaya di kabupaten pasangkayu sulawesi barat bergulat dengan dua ekor buaya raksasa di pesisir sungai budong-budong, mamuju tengah sulawesi barat, kamis (13/2/2020) lalu. Sang pawang berhasil menaklukkan dua ekor buaya. Aksi nekad sang pawang menangkap buaya ganas yang meresahkan warga ini bukan kali pertama ia lakukan. Ia bahkan kerap diundang warga di kabupaten tetangga hanya untuk menangkap buaya penghuni sungai yang dinilai kerap meneror warga hingga ketakutan. Dua ekor buaya ganas penghuni sungai budong-budong, mamuju tengah sulawesi barat ini ditangkap, rusli sang pawang buaya. Rabu lalu. Buaya raksasa sepanjang 5 meter yang sering meneror warga ini ditangkap rusli setelah sempat bergulat di pesisir sungai budong-budong, rabu lalu. Untuk menangkap buaya ganas yang sudha berulang kali meneror warga ini, rusli hanya butuh seekor ayam hidup untuk memancing snag buaya keluar dari tempat persembunyiannya. Saat melihat seekor ayang snag buaya langsung menyergap ayam. Saat iutlah rusli yang diketahui sednag berulang kali menagkap buaya ganas ini menombak sang buaya dnegan besi tombak. Rusli sempat berguling di sungai lantaran snag buaya raksa ini sempat mengadakan perlawanan. Namun berkat kepiawaian rusli, buaya ganas termasuk seekor anaknya ini berhasil dutaklukan. Dalam keadana sudah tak berdaya, buaya iin kemudian ditarik ke daratan, hingga jadi tontonan warga, termasuk anak-anak. Video viral penangkapan buaya sepanjang lima meter dan seekor anak buaya yang di unggah netizen atas nama hengki di akun media sosial facebook miliknya, sejak dua hari terakhir sontak mendapat respon beragam dari netizen. Dalam dua hari terakhir akun milik hengki dikomentari hampir mencapai lima ratus komentar. Sbagain angkat jempol dengan snag pawang. Lainnya mengkeritisi lantaran buaya ganas itu dibunuh dan kulitnya diambil warga. Seperti pengakuan warga setempat termasuk rusli sang pawang, buaya tersebut sering meresahkan warga. Diduga buaya yang tengah mengincar mangsanya tersebut beberapa hari terakhir selalu menampakan diri dan meneror masyarakat yang bermukim di sepanjang pesisir sungai, terutama nelayan dna petani yang setiap hari melintasi kawasna sungai. Buaya raksasa ini bahkan sering meneror warga yang tengah menacing menggunkana perahu atau kapal di sungai ini. Buaya raksasa ini diketahui kerap menabrak perahu atau kapal milik warga yang tengah memancing di sungai hingga pemikik kapal djadi ketakutan. Kemunculan buaya ini setiap saat di sepanjang muara sungai dinilai warga sangat mengancam keselamatan mereka. Warga pun sudah lama sepakat untuk menangkap buaya ganas ini namun selalau kehilangan cara. Rusli, sang pawang mengaku tidak serta merta menangkap semua buaya di muata sungai. Rusli hanya memilih-milih dan mengincar hanya buaya yang diketahui sudha sering memansa manusia dna binatang ternak hingga meresahkan warga. Buaya yang panjang lima meter bersama anaknya ini mislanya, ditangkap rusli karena sudah berulang kali memangsa ternak warga seperti kambing, sapi dan ternak lainnya. Dalam sebulan terakhir wraga di sekitar lokasi ini mengaku sduah tiga kali kehilangan ternak sapi dna kambing. Terkait vidio maupun foto viral di media sosial soal pengambilan kulit buaya, rusli mengaku buaya yang iya tangkap bukan cuman baru kali pertama ini. Rusli bahkan sudah sering di pangil ke kabupaten-kabupaten tetangga lain seperti pasangkayu dan daerah lainya, untuk menangkap buaya yang memangsa manusia. Selain itu iya juga pernah bermohon kepada pemerintah agar sulbar memiliki penangkaran buaya, agar buaya ganas ini tidak menjadi ancaman yang meresahkan warga sekitar. Rusli mengatakan pelestarian buaya sebagai hewan langka memang juga penting, tapi keselamatan warga terutama anak-anak yang rawan jadi mangsa biantang liar juga jauh lebih penting dari segalanya “Tidak emua buuaya di sungai kita buruh dna tangkap. Hnaya buaya yang sering meresahkan warga termasuk menangsa hewan terbak itu yang kita tangkap, lainnya tetap berkeliaran di sungai,”jelas Rusli, pawang buaya usai menangkap dna menyeret buaya ke daratan. Rusli mengatakan, permohonan diirnya terkait adanya penangkaran buaya untuk melestarikan habitat buaya selama bertahun-tahun llau hingga kini tidak di respon pemerintah. Karena alasan keselamatan manusia nomor satu itulah, rusli mengaku sepakat dnegan masyarakat yang jerasa keselamtannya terancam terutama mereka yang bermukim di pesisir muara sungai untuk menangkap dna mebunuh buaya tersebut agar tidak memangsa manusia. (MN-05)

41

6

Other post by @Lininews1