×

Lininews1's video: Bupati Polewali Mandar Buka Ritual Mattammu Buah Langsung dari Atas Pohonnya

@#Bupati Polewali Mandar Buka Ritual “Mattammu Buah” Langsung dari Atas Pohonnya
POLEWALI MANDAR.LINI1.COM - Pemerintah kabuaten polewali mandar terus mendorong pertumbuhan sektor pariwsiata menjadi insdustri, khsusnya wisata buah di polewali mandar, sulawesi barat. Untuk memotivasi warga menjadi petani profesional, bupati bahkan rela memanjat pohon langsat untuk mengawali panen raya, aneka buah yang memiliki cita rasa yang khas. Ribuan warga polewali mandar pun menyambut antusias pesta buah yang dikenal dengan “mattammu buah” ini untuk menikmati aneka buah seperti durian dan rabutan secara gratis. Untuk menggairahkan sektor pariwisata, khususnya wisata buah yang tengah dikembangkan warga dan pemerintah setempat menjadi industri pariwsiata untuk mendorong sektor perekonomian masyarakat, bupati polewali mandar bahkan rela memanjat pohon untuk memulai panen buah perdana di kawasan ini. Usai digelar serangkaian proses ritual “mattammu buah” atau mengawali panen perdana, buaptai langsung membuka secara resmi tradiisi “mattammu buah” langsung dari atas piohon. Buah yang dipenan dari kebun milik warga ini langsung dibagi-bagikan kepada warga atau tamu yang hadir dalam ritual tahunan tersebut. Bupati yang memetik buah langsung dari atas pohonnya ini tampak membagi-bagikan dengan cara membuang ke tengah kerumunan warga yang menanti pesta buah yang disajikan kepada warga secara gratis. Warga yang sudah menunggu pesta buah pun tampak berebutan bekrah buah dari bupati. Tradisi mangngonggo buah durian terus digelar petani secara berkelompok di berbagai lokasi di polewlai mandar, sulawesi barat. Salah satunya digelar kawasan wisata rawa bangun kecamatan binuang, jumat (24/1/2020). Ritual “mattammu” sendiri digelar warga desa secara berkelompok di sejumlah lokasi. Warga yang mengetahui jadwal ritual “mattammu” senagaja datang ke lokasi untu mneikmati aneka buah termasuk durian dan rambutan secara gratis. Wsiatawan yang datang dari luar daerah yang kebetulan bertepatan dnegan pelaksanana ritual “mattammu” yang digelar warga setempat bisa ikut nimbrung beburuh durian atau buah secara gratis di kawasan ini. Ritual “mattammu” sendiir digelar warga sebagain ungkapan rasa sykur atas panen buah mereka yang kembali me,impah tahun ini. Selain itu ritual menyambut panen buha ini juga sebagai sarana unutk mepererat hubungan silaturrahmi antar sesama warga mapun wsiatawan yang datang dari berbagai daerah. Kawasan wsiata buah di kecamatan binuang polewlai mandar ini sendiri telah menjadi populer dan ramai diburuh wsiatawan tidka hanya warga lokal namun juga wsiatawan dari luar daerah untuk berburu aneka buah segar dan lengit dari kawasan ini. Sebelumnya di lokasi ritual berbeda di polewlai mandar, plt. Kadis pariwisata, januari menyebutkan, ritual “mattammu” adalah ritual yang berfingsi sosial menjadi ajang perekat antar wraga. Paslanya ritual iin juga menjadi ajang silaturrahmi warga unutk mepererat hubungan kekeluargaan atau hubungan persaudaraan di antara mereka. Tradisi manggonggo adalah kegiatan warisan adat leluhur yang sudah dilakukan sejak zaman kerajaan. Awalnya, ritual mangngonggo di zaman kerajaan adalah bentuk pemberian upeti kepada raja di musim panen buah untuk dipersembahkan kepada warga. Seiring perkembangan zaman dengan masuknya agama islam di indonesia, tradisi mangngonggo kemudian diartikan sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan, atas panen buah tersebut. Tradisi “mattammu” biasanya diawali dengan ritual adat yang disebut rubakonggo. Itu dilakukan oleh para tokoh adat batetangnga. Setelah itu, durian-durian itu dimakan bersama-sama. Tak seidkir warg ayang khawatir tak kebagian buah terpaksa rebutan buah. (MN-06)

1

0

Other post by @Lininews1