×

Lininews1's video: Trauma Psikis Korban Perkosaan Ayah Kakak dan Sepupu Diisolasi Petugas PPA Mamasa

@Trauma Psikis, Korban Perkosaan Ayah, Kakak dan Sepupu Diisolasi Petugas PPA Mamasa
MAMASA, LINI1.COM – Karena malu dan trauma psikis pasca kejadian, seorang bocah korban kejahatan perkosaan di mamasa, sulawesi barat oleh ayah, kakak dan sepupunya sendiri, kini terpaksa diiolir petugas dinas perlindungan perempuan dan anak kabupaten mamasa yang terlibat melakukan pendampingan terhadap korban. Korban diperiksa penyidik polewas mamasa dalam keadana tertutup dan awak media tidak diperkennakan mengambil gambar korban di lokasi tempat korban diisolasi. Dinas perlindungan perempuan dan anak (ppa) kabupaten mamasa terpaksa mengisolir bocah siswa smp, salah satu sekolah di mamasa, yang menjadi korban perkosaan orang terdekatnya. Seperti keternagan polis dna tersnagka yang tengah menjalani pemeriksaan di kantor polisi, pelakunya bukanlah orang lain melainkan orang terdekat korban sendiri. Seperti pengakuan korban dirinya iperkosa oleh ayah kandung, kakak dan sepupunya sendiri dalam rentang emnpat tahun terakhir. Sang ayah diketahui bahkan melakukan kekerasan seksual trehadap anak darah dagingnya sendiri sejak korban masih duduk di kelas 6 sd. Sementara sang kakak memperkosan adiknya sendiiri sejak korban duduk di bangku kelas satu smp. Sepupu korban yang juga diringkus polisi diketahui terlibat memperkosan korban setelah pulang sekolah. Korban sendiri yang sedang trauma psikis dan tak ingin ditemui oleh siapa pun kini duduk di kelas tiga smp di salah satu sekolah di mamasa. Menurut kadis ppa kabupaten mamasa, festi paotonan, pendampingan tertutup yang dilakukan petugas dinas ppa mamasa dan penyidik polres mamasa ini dilakuan untuk mebantu proses pemulihan trauma psikis yang dialami korban pasca kejadian. “Korban saat in kita oeriksa secara tertuutp karena mengalami trauma psikis pasca kejadian. Ini kita harap bisa membantru proses percepatan kondisi psikis korban,”jleas Festi paotonan, kadis ppa kabupaten mamasa Di depan petugas polis dan dinas ppa mamasa, korban mengaku meski berulang kali menolak jadi budak perkosaan oleh orang teredekatnya yang tak lain adalah ayak, kakak dan sepupunya sendiri, namun korban tak berdaya lantaran pelaku adalah orang terdekat yang selama ini menopang pendidkan dan kehidupan keluarga kecilnya. Petugas dinas ppa mamasa juga berupaya memberikan obat - obatan kepada korban lantara saat ini dinilai kondiisi pisik korban lemah. Festi menyatakan pihaknya tengah memantau perkembangan kondiisi korban pasca ketiga pelaku diamankan polisi. Dinas ppapp juga menyatakan akan terus melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap korban selama proses hukum berlangsung hingga ke pengadilan. Sementara ketikga pelaku yakni sang ayah, kakak, dan sepupu korban ini masih menjalani pemeriksaaan intensif untuk mengungkap skandal pemerkosana yang berlangsung sejak beberapa tahun terakhur tersebut. Meski perbuatan asusila dilakukan pelaku dalam rentang waktu yang cukup lama, pelaku yang kini tengah mendekam di sel tahanan mapolres mamasa mengaku nekad memperkosan korban yang tak lain adalah anak darah dagingnya sendiri karena khilaf. Di Mamasa sendiiri kasus kekerasan seksual, termasuk kasus yang cukup menonjol dan kerap menghebohkan publik mamasa dan sulawesi barat. Beberapa waktu lalu seorang ayah sempat diusir warga dari kampung halamannya lantaran dinilai telah mebuat aib dengan menghamili anak kandungnya sendiri. Publik mamasa juga pernah dihebohkan pernikahan sejenis dua wanita. Belakangan salah seorang wanita yang berpura-pura jadi suami atau pria gagah, belakangan baru ketahuaj jika pria yang dipersuamikannya setahun terakhir, ternyata bukanlah pria perksa seperti yang ia bayangkan, melainkan seorang wanita yang sama seperti diirnya. Kasus ini sempat bergulir hingag ke pengadilan dan pelaku divonis penjara oleh majelis hakim pengadilan negeri polewlai mandar. (VB-03)

0

0

Other post by @Lininews1