Opposite85's video: Hasto Mengaku Kompak dengan Pasangan Amin Sayangnya Tak Diakui Anies dan Ahmad Ali

welcom to my chanel Opposite85, untuk bisa menikmati tayangan seputar berita politik dan opini dari chanel ini silahkan klik Subscribe, Gratis Dari handphone kalian,,, karna Subscribe itu gratis dan ngga dipungut biaya seperakpun,,, Hasto Mengaku Kompak dengan Pasangan Amin, Sayangnya Tak Diakui Anies dan Ahmad Ali https://youtu.be/0s6uGXwIy9A ok terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk menikmati tayangan" dari Chanel Opposite85. Sekretaris nasional tim pemenangan Ganjar-Mahfud MD mengaku telah menjalin komunikasi dengan pasangan capres Anies-Muhaimin mengenai adanya penggunaan kekuatan penguasa dan politik untuk menekan kontestan. Ada sejumlah perbedaan jawaban Anies jika dibandingkan elit Nasdem Ahmad Ali terkait pernyataan Hasto tadi. Anies Baswedan mengaku tidak ada komunikasi dengan pihak PDIP maupun pasangan capres Ganjar-Mahfud MD terkait isu adanya tekanan dari kekuatan politik tertentu, namun Anies mengakui tekanan seperti itu terasa di perjalanan politiknya. Makanya kita lebih fokus kepada tekanan ekonomi bagi masyarakat dan bukan pada tekanan politik terhadap dirinya. Untuk itulah pihaknya membuat agenda perubahan bahwa semua perilaku minus yang masih berlaku saat ini harus terkikis habis di masa depan. Sementara Ahmad Ali dari partai Nasdem memberikan sanggahan tentang tekanan politik yang tidak dirasakannya. Bahkan kami, menurut Ahmad ali merasa difasilitasi oleh Polri ketika melakukan safari ke daerah, intinya hambatan dan tekanan tersebut tidak terjadi pada pasangan Anies - Muhaimin. Publik kini bertanya-tanya apakah pengakuan Hasto tersebut semata-mata sebagai pemanis bibir, sekaligus memberi tekanan kepada pemerintah Jokowi yang cenderung pro kepada pasanganPrabowo-Gibran, dan tidak memfasilitasi pasangan lainnya? Aneh dan janggal rasanya narasi yang berat sebelah ini akan dinilai tidak sinkron oleh publik. Bahkan pada akhirnya kita merasakan adanya muatan tendensius dari pernyataan Hasto tersebut kepada pemerintah yang nota bene adalah dukungan PDIP juga. Kenapa Hasto melemparkan wacana komunikasi dengan pasangan Amin dan menihilkan Prabowo-Gibran sebagai pihak selain dua pasangan capres? Adakah ini berarti ada udang di balik batu, sehingga dia berharap publik menilai hanya ada capres Amin dan Ganjar-Mahfud yang layak dipilih? Jika benar dugaannya seperti itu, maka pasangan Prabowo-Gibran seakan-akan menjadi pihak inferior yang tak layak diperhitungkan oleh publik. Faktanya publik justru sangat berpihak kepada nereka yang dimarginalkan. Prabowo-Gibran akan dilihat sebagai yang terdzolimi, dan itu menguntungkan mereka dalam kontestasi politik. Ingat saja ketika pada pilpres tahun 2014 Jokowi tampak dianggap tidak sw dominan Prabowo, publik justru mengunggulkannya. Kesimpulannya, hati publik tidak semudah dugaan elit politik, mereka memiliki cara sendiri untuk menetapkan siapa yang paling pas ditempatkan sebagai yang terhormat. Makanya sangat wajar ketika Gibran mengarahkan para relawannya untuk mendiamkan saja ketika banyak isu minor yang menyerang dirinya. Inilah senjata ajaib bagi mereka yang terpinggirkan.