×

Paradigma Ajeg CHANNEL's video: TSUNAMI BAGAIMANA MENYELAMATKAN DIRI EPS 14A PARADIGMA AJEG TIPS AND TRIKS BY UNESCO PBB

@TSUNAMI! BAGAIMANA MENYELAMATKAN DIRI EPS #14A PARADIGMA AJEG TIPS AND TRIKS BY UNESCO PBB
Jika ingin mendapatkan dukungan dari PA Channel... minimal tonton vidio 2 menit.. isi Komentar...like.. And padamkan SUBSCRIBE... kalau TIDAK maka Channel anda akan dianggap SPAM oleh Youtube... Sekian info PA NEWS... Mari kita saling Support dengan like dan komentar positif.. Jangan lupa Support balik dengan saling Padamkan... all in.. aman jangka panjang.. Please Subscribe Back... Thx https://youtu.be/vwYnyXWwAqA BAGAIMANA MENYELAMATKAN DIRI DARI TSUNAMI EPS TIPS AND TRIKS BY UNESCO PBB Subscribe dan tekan ikon lonceng untuk melihat video baru setiap MINGGU ; https://youtu.be/uviYX4FvpNE Tersedia dalam versi vidio durasi panjang dan vidio berdurasi pendek, yang memungkinkan anda dapat menonton sesuai ketersediaan waktu anda. Buka Playlist,si,pan utk ditonton kemudian. TSUNAMI Tsunami (津波, "ombak besar di pelabuhan") adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air. Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan Palung Sumatra di Samudra Hindia. Risiko tsunami dapat dideteksi dengan sistem peringatan dini tsunami yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar dan melakukan analisis data perubahan air laut yang terjadi setelahnya. Jika dianggap ada risiko tsunami, pihak berwenang dapat memberi peringatan atau mengambil tindakan seperti evakuasi. Risiko kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan beton bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh hari. Kata tsunami adalah serapan dari bahasa Jepang 津波 (tsunami): tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Nama ini diperkirakan berasal dari para nelayan Jepang, yang mengamati bahwa kapal-kapal dan bangunan di pelabuhan rusak akibat fenomena ini sekalipun mereka tidak merasakan gelombang besar ketika berada di laut lepas. Oleh orang awam, tsunami kadang disebut "gelombang pasang". Namun, istilah yang dulunya populer ditolak para pakar karena fenomena ini tidak ada hubungannya dengan fenomena pasang surut yang diakibatkan gravitasi matahari dan bulan. Para pakar lebih menyukai istilah tsunami, walaupun sebenarnya fenomena ini tidak hanya terjadi di pelabuhan. Beberapa bahasa memiliki padanan untuk istilah tsunami. Contohnya, dalam bahasa Aceh, tsunami disebut ië beuna atau alôn buluël (tergantung daerah). Kata smong dan emong digunakan dalam bahasa-bahasa di Pulau Simeulue, yang berada sebelah barat pantai Sumatra. Dalam bahasa Tamil di pantai timur India, tsunami disebut aazhi peralai. Tsunami dapat dipicu oleh gangguan pada dasar laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air. Dalam proses kembalinya air yang terganggu ini menuju ekuilibrium atau keadaan tenang, suatu gelombang dapat terbentuk dan menyebar meninggalkan pusat gangguan, sehingga menyebabkan tsunami. Peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan perpindahan air seperti ini meliputi gempa bumi bawah laut, longsor yang terjadi di dasar laut, jatuhnya benda ke dalam air seperti letusan gunung, meteor, atau ledakan senjata. Pemicu paling umum adalah gempa bumi yang mengakibatkan sekitar 80%–90% dari seluruh tsunami. Gempa yang paling berpotensi menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi pada zona penunjaman (daerah pertemuan dua lempeng yang membenamkan salah satu lempeng tersebut) yang dangkal. Namun, tidak semua gempa seperti ini menyebabkan tsunami. Biasanya, hanya gempa berkekuatan di atas 7,0 skala magnitudo momen yang memiliki potensi ini. Semakin kuat suatu gempa, semakin besar pula peluang tsunami yang disebabkan oleh gempa tersebut. Selain paling umum, tsunami seperti ini adalah satu-satunya yang dapat bertahan jauh (termasuk menyeberangi samudra) sehingga membahayakan daerah yang lebih luas. Tsunami Samudra Hindia 2004 merupakan contoh tsunami seperti ini, dipicu oleh gempa bermagnitudo 9,1 dan merupakan tsunami paling mematikan dalam sejarah

18

2
Paradigma Ajeg CHANNEL
Subscribers
1.7K
Total Post
150
Total Views
34.4K
Avg. Views
688
View Profile
This video was published on 2019-05-26 22:05:20 GMT by @Paradigma-Ajeg-CHANNEL on Youtube. Paradigma Ajeg CHANNEL has total 1.7K subscribers on Youtube and has a total of 150 video.This video has received 18 Likes which are higher than the average likes that Paradigma Ajeg CHANNEL gets . @Paradigma-Ajeg-CHANNEL receives an average views of 688 per video on Youtube.This video has received 2 comments which are higher than the average comments that Paradigma Ajeg CHANNEL gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.Paradigma Ajeg CHANNEL #14A has been used frequently in this Post.

Other post by @Paradigma Ajeg CHANNEL