×

RONI SODEWO CHANNEL's video: KEDATANGAN SYARIF DARI ARAB YANG DIMUSUHI OLEH MANGKUNEGARAN KISAH DIAMBIL DARI BABAD DIPONEGORO

@KEDATANGAN SYARIF DARI ARAB YANG DIMUSUHI OLEH MANGKUNEGARAN | KISAH DIAMBIL DARI BABAD DIPONEGORO
@RONISODEWOCHANNEL Babad Diponegoro yang dibuat oleh Pangeran Diponegoro layak untuk dipelajari serta dikupas isinya, agar bangsa Indonesia bisa mengambil manfaat baik dari kisah yang ada di dalamnya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menjaga sejarah, budaya, adat dan tradisi yang bersumber dari kehidupan masa lampau. Video lain tentang pembacaan Babad Diponegoro bisa dilihat pada Playlist channel ini. Playlist BACA BABAD : https://www.youtube.com/watch? Kedatangan Syarif yang berkelana dari Arab 32. Mengkana ingkang winarna, wonten pandhita kang prapta, ing Majasta pondhokira, westa Mas Lurah punika. Nanging pandhita lelana, saking Ngarab wijilira, sahestu sarip punika, nanging namur nama Jawa. Lalu diceritakan adanya seorang Pandhita yang datang. Dia tinggal di Majasta dan julukannya Mas Lurah. Dia sebenarnya seorang yang berilmu tinggi yang sedang berkelana, asalnya dari Arab. Dia memang seorang Syarif tetapi menyamar dengan nama Jawa. 33. Saking karem mring Hyang Sukma, pan wus supe dhahar nendra, lan Salat wus tan wektuha, datan wonten kendelira. Neng Majasta den sikara, mring Pangran Mangkunegara, mapan parentah Welonda, dadya mring Selarong ika. Karena begitu cinta dan takutnya kepada Gusti Allah, dia sudah melupakan makan dan tidur. Sholat sudah tidak lagi mengingat waktu, tidak ada hentinya dia selalu menjalankan sholat. Di Majasto dia dimusuhi oleh Pangeran Mangkunegara atas perintah Belanda. Maka kemudian dia datang ke Selarong. 34. Lan Jeng Sultan wus apanggya, dadya langkung tresnanira, mapan samya ambekira, pan estu nunggal kang karsa. Wus pinaring pondhokira, langgar alit neng jro mapan, tunggal kalawan Jeng Sultan, samya langgar pondhokira. Dan Pangeran Diponegoro (Yang sudah menggunakan gelar Sultan) sudah bertemu dengan Mas Lurah, sama-sama saling menyayangi dan sungguh mempunyai niat yang sama. Dia sudah diberi tempat untuk tinggal, di sebuah langgar kecil tetapi tinggalnya di dalam bersama Pangeran Pangeran Diponegoro. Sama-sama di langgar mereka tinggal. 35. Saben bakda Salat ngisa, mas lurah sohan punika, mring Kangjeng Sultan mengkana, panuju sarehan ika. Mas Lurah anulya prapta, lajeng meteki kang pada, sareng dangu sangu nulya, Mas Lurah medal kang wespa. Setiap habis sholat Isya, mas Lurah menemui Pangeran Diponegoro. Saat itu Pangeran Diponegoro sedang tiduran. Kemudian mendekatlah Mas Lurah menemui Pangeran Diponegoro, lalu memijit kaki Pangeran Diponegoro. Tetapi lama-lama dia mengeluarkan air mata 36. Kangjeng Sultan ris atanya, heh Mas Lurah ana apa, pagene sira karuna, Mas Lurah alon aturira. Anak Sultan satuhunya, sun lamun wruh mring sira, yen upama godhong ika, kaya sun untal untalan. Bertanyalah Pangeran Diponegoro dengan pelan :"Wahai Mas Lurah, ada apa kamu menangis ?" Mas lurah berkata pelan :"Nak Sultan, aku kalau melihat kamu, seandainya engkau ini daun, seperti ingin kumakan. 37. Banget welas ingsun mring sira, Jeng Sultan mesem ngandika, sira welas pageneya, Mas Lurah malih aturnya. Sireku mapan kinarya, mring Allah kalipah Jawa, pan nora pinaring ika, kanthi marang wong sajuga. Aku sangat kasihan melihatmu.". Pangeran Diponegoro tersenyum dan berkata :"Kamu kok kasihan, apa sebabnya ?" Mas Lurah berkata :"Kamu ini sudah ditakdirkan menjadi Pemimpin agama Islam di jawa, tetapi tidak diberi teman walaupun hanya seorang." 38. Kangjeng Sultan angandika, dene lir wong ngampi sira, pan iki satanah Jawa, wus dadi rewangku iya. Ulama lawan pandhita, sarip ngalbet lan suhada, mapan akeh tanah Jawa, apa dene Kyahi Maja. Pangeran Diponegoro berkata :"Kok seperti orang mimpi kamu ? Seisi tanah Jawa ini sudah menjadi temanku. Ada ulama, orang-orang berilmu tinggi, syarif , habit (orang-orang taat) dan syuhada yang tersebar di Jawa, begitu juga Kyai Mojo 39. Mas Lurah aris aturnya, kabeh iku geseh padha, ing besuk wekasan iya, Jeng Sultan mesem ngandika. Senadyan kabeh geseha, ingsun kanthi lawan sira, Mas Lurah aris aturnya, ingsun iki satuhunya. Mas lurah dengan pelan berkata :"Semua itu akan berubah pada akhirnya." Pangeran Diponegoro tersenyum sambil berkata :"Kalaupun nanti mereka berubah, aku tetap akan bersamamu." Kemudian Mas Lurah berkata lagi :"Saya ini sebenarnya 40. Pan wus bosen ana dunya, sun prapta seksi kewala, anak iya marang sira, ing amrih sabil kewala. Mengkana wus tan winarna, kawarnaha Kyahi Maja, lan sagung kang para ulama, tenapi kang pra-pratiwa. Sudah bosan di dunia. Aku akan menjadi saksi bagi kamu dan ingin mati dalam perang sabil." Lalu tidak ceritakan. Dan kisah berganti menceritakan Kyai Maja dan seluruh para ulama dan juga para prajurit,

103

85
RONI SODEWO CHANNEL
Subscribers
28.6K
Total Post
164
Total Views
430.6K
Avg. Views
6.2K
View Profile
This video was published on 2023-04-14 16:30:34 GMT by @RONI-SODEWO-CHANNEL on Youtube. RONI SODEWO CHANNEL has total 28.6K subscribers on Youtube and has a total of 164 video.This video has received 103 Likes which are lower than the average likes that RONI SODEWO CHANNEL gets . @RONI-SODEWO-CHANNEL receives an average views of 6.2K per video on Youtube.This video has received 85 comments which are higher than the average comments that RONI SODEWO CHANNEL gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.RONI SODEWO CHANNEL #RoniSodewo #PangeranDiponegoro #PerangJawa #Diponegoro has been used frequently in this Post.

Other post by @RONI SODEWO CHANNEL