×

Radar Jogja Channel's video: Masuki 2023 Ketua Umum PP Muhammadiyah Ingatkan Dinamika Tahun Politik

@Masuki 2023, Ketua Umum PP Muhammadiyah Ingatkan Dinamika Tahun Politik
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir ingatkan dinamika 2023. Kaitannya adalah ancang – ancang Pemilu 2024. Menurutnya 2023 adalah transisi dan tergolong sebagai tahun politik. Haedar menuturkan masyarat akan disuguhi beragam dinamika politik. Baik edukasi, wujud demokrasi hingga intrik berpolitik. Tentunya untuk meraih suara dan konstituen pada Pemilu 2024. “Berharap bahwa ada waktu, kita untuk satu setengah tahun ini menciptakan pra kondisi agar apa yang selama ini menjadi isu singkat yaitu pembelahan politik tidak terjadi,” jelasnya ditemui di Kantor Pusat PP Muhammadiyah Jogjakarta, Kamis (29/12). Haedar turut berpesan agar menerapkan politik yang bersih dan cerdas. Terutama dengan tidak menggunakan politik identitas dalam meraup konstituen. Alih-alih demokrasi cara tersebut menurutnya akan memecah belah bangsa. Dia mengajak berkaca pada pemilu 2019. Kala itu politik identitas sangatlah kental. Para peserta pemilu menghalalkan beragam cara demi meraih suara. Imbasnya adalah munculnya perpecahan di kalangan masyarakat. “Pengalaman Pemilu lalu harus tutup buku dari dan oleh semua pihak. Semuanya harus berkomitmen jangan terulang lagi dan pembelahan politik tidak terjadi,” katanya. Pembelahan politik, lanjutnya, berbeda dengan berbeda pilihan politik. Dalam konteks berbeda pilihan politik terjadi secara alamiah dan tidak instan. Sementara pembelahan politik menghilangkan peradaban dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa. “Saat perjuangan bangsa dan negara menjadi terbelah maka merusak kesatuan dan keutuhan bangsa ya. Mari kita pra kondisikan untuk tidak terjadi,” pesannya. Para elit dan tokoh bansga juga memiliki peranan penting. Terutama dalam bersikap dan mengusung politik yang sehat. Cara ini menurut Haedar akan berdampak pada konstituen atau pemilihnya. Bagi Haedar perbedaan adalah sebuah kewajaran. Selama tidak bertujuan untuk memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. Perbedaan justru menjadi alat untuk merajut kerukunan di Indonesia. “Jangan seperti perang Kurusetra, perang tidak ada yang menang justru kalah. Maka para elit bangsa produksi sikap dan pernyataan yang baik. Tidak masalah siapapun yang berprestasi sejauh memang sudah memenuhi persyaratan dan semuanya mengikuti koridor yang berlaku dalam sistem ketatanegeraan,” ujarnya. (Dwi) VIDEOGRAFER : DWI AGUS ARYANTO/RADAR JOGJA VIDEOEDITOR : A. GANIFIANTO/RADAR JOGJA . . Ikuti juga akun kami: Instagram : @radarjogja Line : radarjogjaofficial Twitter : @radarjogja Website : radarjogja.jawapos.com/ . Alamat : Jl. Ring Road Utara no.88 (Barat Polda DIY), Yogyakarta 55281 Telpon : (0274) 4477785 Radar Jogja Channel tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE.

0

0
Radar Jogja Channel
Subscribers
62.6K
Total Post
3.7K
Total Views
94.7K
Avg. Views
444.7
View Profile
This video was published on 2022-12-31 12:38:10 GMT by @Radar-Jogja-Channel on Youtube. Radar Jogja Channel has total 62.6K subscribers on Youtube and has a total of 3.7K video.This video has received 0 Likes which are lower than the average likes that Radar Jogja Channel gets . @Radar-Jogja-Channel receives an average views of 444.7 per video on Youtube.This video has received 0 comments which are lower than the average comments that Radar Jogja Channel gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.

Other post by @Radar Jogja Channel