Ria SW's video: TAIPING STREET FOOD 07

Sedang apakah kalian? Apa semuanya berjalan sesuai yang kalian harapkan? ----------------- Aku ngabisin banyak waktu di luar di malam terakhir di Taiping. Kalian ingat lokasi aku main sepeda, kan? Di situ mendadak ramai banget. Banyak orang yang duduk di bangku taman dan di rumput. Beneran kayak orang piknik. Asli, aku bingung banget. Soalnya itu hari biasa. "Emang besok gak pada ngantor atau sekolah?" Gitu pikirku. Karena aku gak mau tebak-tebak buah manggis. Eh, boleh ganti buah duren gak sih? Tapi nanti jatuhnya bukan istilah yah. Ya udah, kita tetap pakai manggis aja. Daripada aku tebak-tebak buah manggis, aku memberanikan diri untuk bertanya ke salah satu orang yang duduk di rumput. Kira-kira percakapannya seperti ini: 👽: Maaf. Ini ada acara apa yah? 👩‍🦱: Lagi ada Hari Merdeka. 👽: Oh? Berarti libur sampai kapan? 👩‍🦱: Beda-beda. Ada yang libur seminggu. Yang aku khawatirin cuma satu. 👽: Tapi restoran, tempat makan, tetap buka kan yah? 👩‍🦱: Iya. Mereka tetap buka seperti biasa kok~ Andai kalian tau kondisi hati aku ketika itu. Rasanya tuh kayak segala beban diangkat. Lega banget. Setidaknya ada jaminan kalau syuting tetap bisa berjalan sesuai rencana~✨ ----------------- Sekarang kita ngomongin sesuatu di luar video yah~ Kemarin aku baru aja ketemu dan makan bareng sama Jerome di restoran Michi; Bamsae. Aku senang banget karena udah lama pengin main ke sana dan cobain makanannya tapi selalu gak bisa. Jadi pas aku kemarin ke sana tuh kayak dapat banyak bonus gitu loh~ Bisa temu kangen sama Michi yang udah hampir berapa tahun gak ketemu. Lalu bisa cobain makanannya yang enak. Dan bisa kenal orang baru (Jerome) secara personal. Tentu aja kami (aku dan Jerome) sama-sama tau karena kami kerja di industri yang sama. Tapi 'tau' dan 'kenal' itu kan punya perbedaan yang sangat signifikan yah. Aku tau Jerome hanya sebatas luarannya aja. Di permukaannya aja. Singkat cerita, aku sama dia sempat telponan yang lumayan lama sebelum akhirnya memutuskan untuk ketemuan. Dari percakapan telepon itu lah, akhirnya aku 'kenal' dia lebih jauh dari hanya sekedar 'tau'. Nah, makan malam kemarin justru membawa lebih jauh dari sekedar 'kenal'. Di kesempatan itu, aku jadi banyak memahami dan mengerti jalan pikirannya. Cara dia memandang sesuatu. Cara dia menghadapi sesuatu. Cara dia memanfaatkan apa yang dia miliki. Bisa dibilang kemarin aku dan dia ada deep-talknya juga. Kayaknya udah lama banget aku gak deep-talk ke sesama content creator. Terakhir kali aku ngelakuin hal kayak gini, ketika lagi project Hello My Silly Friend. Kalian tau, nggak? Ada satu hal yang berkesan banget. Dengan segala perbedaan cara pandang aku dan dia, kami gak pernah argue siapa yang lebih baik atau lebih benar. Karena dalam hal ini emang bukan tentang benar dan salah, kan? Tapi gak semua orang bisa menghargai hal-hal seperti ini. Rata-rata kita cenderung anggap segala sesuatu yang berlawanan dengan kita itu aneh, jelek, gak benar, dan lain lain. Yang bikin berkesan bukan tentang gak pernah arguenya tapi cara dia mikirin solusi lain untuk kesejahteraan aku tanpa berusaha mengubah atau mengusik cara pandangku. Ini emang agak rumit dimengerti karena aku gak cerita contoh kasusnya huuuaaaa. Intinya adalah aku respect sama orang-orang yang tau batasan. Karena mau sedekat apapun kita (bahkan ke sahabat) tetap ada batasan-batasan yang emang gak bisa kita terobos. xoxo, RSW