×

Ria SW's video: HONG KONG STREET FOOD 03

@HONG KONG STREET FOOD #03
Hai kamu yang sedang membaca tulisanku ini. Hihi. Apa kabarnyaaa~? BTW Curut lagi duduk di sebelah aku nih. Katanya dia mau nulis sesuatu. Gaya sekali, kan. 😂🤣😂 Aku suruh dia tunggu sampai aku kelar ngetik-ngetik. Tau nggak dia bilang apa? 🐥: Ngueng~ Ngueng~ ----------------- Duh. Aku mau share sesuatu nih ke kalian. Tapi mungkin topiknya agak berat. Deep talk banget asli. Gapapa lah yah. Belakangan terakhir beberapa teman aku sedang merencanakan pernikahan. Ada yang udah pacaran 4 tahunan. Ada yang 7 tahun. Ada juga yang masih tergolong baru. Sebenarnya untuk menuju ke arah pernikahan, patokannya kan nggak selalu dari udah berapa lama kita pacaran sama orang itu~ Ya, kan? Jadi di inner circle aku, ada sebagian yang udah nikah, ada sebagian yang belom nikah, dan ada sebagian yang sedang menuju pernikahan. Karena kondisi ini lah, tiap kali kami ketemuan, obrolan kami jadi berbobot banget. Yang mana aku emang selalu suka dan tertarik dengan obrolan mendalam~✌️ 💭WHY? Aku ngerasa jadi punya banyak insight akan hal-hal baru. Dari perspektif baru. Dalam hal ini — pernikahan — meski aku pribadi belum ke arah sana tapi bukan berarti aku jadi tutup mata dan nggak mau tau. Justru aku harus punya bekal pengetahuan dan pengalaman dari inner circle aku~ Ini akan jadi insights yang sangat berguna untuk aku. Semacam investasi gitu deh. Owkay. Mari kita mulai. Aaaaaaa~ Mendadak deg-deg-an. 😂🤣😂 ----------------- Pernikahan adalah awal dari kematian. Apa kita siap untuk mati? Namanya juga 2 orang berbeda yang akan menjadi satu bagian utuh. Pasti banyak banget penyesuaiannya. Dalam proses penyesuaian itu lah, kita harus siap untuk mati. Mati dari segala keegoisan kita. Mati dari segala 'aku' — karena yang ada hanya 'kita' bukan lagi 'aku'. Untuk akhirnya sepasang kekasih memutuskan menikah, PR yang mereka berdua harus kerjakan adalah... Berdiskusi secara terbuka, kemudian berpikir dan merenung. Maksudnya kayak gini loh — btw ini juga aku agak kaget , "Eh, iya. Benar juga yah." — ketika dengar ini. Contoh kasus: ((Aku lagi mikir nama yang nggak mungkin ada di dunia ini nih. Biar gak ada yang ngerasa lagi diomongin hahaha)) Kita sebut aja Cewek: Eaea. Cowok: Eoeo Eaea paling nggak suka ketika Eoeo terlalu sibuk sama kerjaan sampai gak punya waktu yang cukup untuknya. Eoeo paling nggak suka ketika Eaea terlalu sering nagging terhadap hal-hal kecil — yang seharusnya gak perlu dibikin ribet atau dibikin jadi keributan berulang. Ketika keributan terjadi, Eoeo suka main tangan dan Eaea suka berkata kasar. Singkat cerita, mereka memutuskan untuk menikah dengan harapan hubungannya akan jadi lebih baik. Mereka saling janji akan berubah. TAPI... Ngomongin tentang pernikahan, Janji untuk berubah adalah 'kata-kata manis' yang mungkin hanya akan menjadi angan-angan. Pemikiran dan mental seperti: Pasti kalo udah nikah bakalan beda. Pasti kami akan jadi dewasa soalnya kan komitmennya udah beda. Udah lebih tinggi dari komitmen pacaran. NO. Pemikiran dan mental Eaea harus diganti menjadi: Kalau aku nikah sama Eoeo, apa aku siap menghadapi ini secara berulang? Apa aku sanggup dengan dia yang selalu sibuk dengan kerjaannya dan gak punya banyak waktu untuk aku? Apa aku bisa tahan dengan kekasarannya tiap kali kami ribut? Begitu juga dengan Eoeo. Apa aku tahan dingambekin hampir tiap hari? Apa aku sanggup dengar kata-kata kasarnya? Kata teman-teman aku yang udah nikah, mereka bilang: "Jangan pernah beranggapan pasangan lo akan berubah. Nggak akan. Seandainya dia berubah, itu tuh bonus. Tapi lo harus udah siap dengan dia yang gak berubah sama sekali." Balik lagi ke konsep awal. Pernikahan adalah awal dari kematian 'aku'. Pernikahan adalah tempat kita untuk belajar mati. Huhuhu 😢😢😢 Ternyata pernikahan gak semudah dan seindah yang kita bayangkan. Tapi bakalan jadi indah jika keduanya benar-benar paham. Bagian gak mudahnya mah tetap. Pernikahan yang indah pun pasti banyak pengorbanan di dalamnya. Kan proses 'mati'nya setiap hari sampai kita beneran 'mati'. Kalian paham kan maksud aku? Dari semua percakapan dan insights yang aku dapat, kesimpulannya adalah... Pernikahan gak hanya sekedar: - Udah waktunya nih. - Udah "ditagih" mulu. - Udah pacaran lama, ya mau ngapain lagi kalo bukan nikah. - Solusi untuk ngurangin beban hidup. Semoga nanti ketika giliran aku tiba, aku udah siap secara lahir dan batin. Nggak cuma sekedar siap — namun juga paham secara menyeluruh arti dari pernikahan itu sendiri. 🙏🙏🙏 Owkay. Sekian deep talk kita hari ini 😆 Makasih udah baca tulisan aku~💛 Sekarang aku kasih laptopnya ke Curut yah. xoxo, RSW ----------------- ....a,,,``[dncp [d\amndc cbgse fnvhyru3 230bvkd;;]a~ s//???Cdmvsn asd,a/,sd/a.da d[q3d= xoxo, C

48.3K

723
Ria SW
Subscribers
4.3M
Total Post
221
Total Views
301.9M
Avg. Views
2M
View Profile
This video was published on 2023-05-19 11:30:16 GMT by @Ria-SW on Youtube. Ria SW has total 4.3M subscribers on Youtube and has a total of 221 video.This video has received 48.3K Likes which are lower than the average likes that Ria SW gets . @Ria-SW receives an average views of 2M per video on Youtube.This video has received 723 comments which are lower than the average comments that Ria SW gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.

Other post by @Ria SW