×

Roudhoh Chanel's video: Misteri Pembela Omar Dhani

@Misteri Pembela Omar Dhani
Sehari sebelum sidang perkaranya di Mahmilub yang dijadwalkan digelar pada 1 Desember 1966, mantan Men/Pangau Laksdya Omar Dani akhirnya bertemu dengan R. Soenario, yang dipilih Teperpu untuk menjadi pembelanya dalam sidang Mahmilub. Dani berharap Soenario akan memberi banyak masukan hukum untuk persiapan sidang padanya. Namun, Dani ternyata salah berharap. “Pembela tersebut dalam pertemuan pertamanya dengan Omar Dani hanya menyibukkan diri dengan segala macam cerita yang tidak ada hubungannya dengan tuduhan yang telah ditujukan kepada Omar Dani, kliennya,” tulis Benedicta Surodjo dan JMV Soeparno dalam Pledoi Omar Dani: Tuhan, Pergunakanlah Hati, Pikiran, dan Tanganku. Selain membanggakan diri dengan menceritakan kesuksesannya ketika menangangi kasus Jungschlager, mantan tentara Belanda yang mendukung Gerakan APRA-Westerling, Soenario hanya bercerita tentang hal-hal remeh yang sama sekali tak berkait dengan permasalahan hukum yang dihadapi kliennya. Ketika diminta Dani membicarakan soal hukum, Soenario dengan enteng menjawab belum sempat membaca tuduhan, terlebih berita acaranya Dani. Soenario tak sedikitpun menunjukkan simpatinya. Sebelum berpisah, Soenario menyarankan agar Dani mengatakan di persidangan semua yang diketahuinya dan Soenario paling banter hanya bisa menolong Dani dengan menurunkan vonis dari hukuman mti ke hukuman seumur hidup. Perkataan dan perbuatan Soenario jelas mengecewakan Dani. Lebih jauh, hal itu juga janggal dalam sebuah hubungan antara pengacara dengan kliennya. Bila pada umumnya pengacara akan selekasnya menemui klien untuk mendapatkan keterangan selengkap mungkin mengenai perkara yang membelit kliennya, Soenario sejak awal ditunjuk membela Dani tak menyediakan waktu untuk menemui Dani. “Dia bukan pembela pilihan Omar Dani, melainkan pembela yang diberikan, ditugaskan untuk bertindak sebagai pembela Omar Dani. ‘Penugasan’ itu tentu mengandung muatan-muatan yang hanya diketahui oleh pemberi tugas,” sambung Benedicta dan Soeparno. Tak jelas siapa orang yang menunjuk Soenario sebagai pembela Dani. Penunjukan Soenario dan perilaku yang diperlihatkannya sama-sama menunjukkan kejanggalan seperti yang terjadi pada sidang-sidang Mahmilub. “Pada Desember 1966, mantan Men/Pangau Laksdya Omar Dani diajukan ke muka Mahmilub. Mahmilub ini ternyata bukan untuk membuktikan kesalahan Omar Dani semata, lebih dari itu digunakan untuk membuktikan keterlibatan dan dukungan Presiden Sukarno kepada G30S. Akibatnya, sidang yang dipublikasi secara luas ini menimbulkan dorongan kuat bagi para penentang Presiden Sukarno untuk melakukan aksi-aksi penggulingan terhadap dirinya,” tulis Benny G. Setiono dalam Tionghoa dalam Puasaran Politik. Yang pasti, penunjukan Soenario terjadi setelah permohonan Dani untuk mengajukan pembelanya ditolak. Pada Oktober 1966, ditanyai Teperpu apakah ingin mengajukan pembela sendiri atau tidak dalam persidangannya kelak. Mendapat secercah harapan itu, Dani lalu mengajukan nama Oei Tjoe Tat, mantan Menteri Negara Diperbantukan pada Presiden, sebagai pembelanya. Karena nama Oei ditolak dengan alasan sedang ditahan juga, Dani lalu mengajukan nama Mr. Sartono, pengacara Bung Karno di masa penjajahan, dan Mr. Iskak Tjokroadisurjo. Kedua nama tersebut dikenal sebagai ahli hukum sejak zaman kolonail dan bersama Bung Karno mendirikan PNI.

52

21
Roudhoh Chanel
Subscribers
475K
Total Post
1.5K
Total Views
2.6M
Avg. Views
27.7K
View Profile
This video was published on 2021-02-11 14:15:01 GMT by @Roudhoh-Chanel on Youtube. Roudhoh Chanel has total 475K subscribers on Youtube and has a total of 1.5K video.This video has received 52 Likes which are lower than the average likes that Roudhoh Chanel gets . @Roudhoh-Chanel receives an average views of 27.7K per video on Youtube.This video has received 21 comments which are lower than the average comments that Roudhoh Chanel gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.

Other post by @Roudhoh Chanel