×

SUDUT PANDANG's video: NGIMPI KETINGGIAN NIH CALONKAN MAS GUB JADI PRESIDEN TAK SEMUDAH ITI FERGUSO

@NGIMPI KETINGGIAN NIH❓ CALONKAN MAS GUB JADI PRESIDEN❗ TAK SEMUDAH ITI FERGUSO...
Anies Baswedan, bagi orang yang rasional akan menganggap dia adalah kartu mati. Kemampuan Anies dan merupakan senjata andalan adalah menata kata. Ini sudah digugunakan dengan maksimal ketika konvensi capres partai Demokrat tahun 2014 lalu. Meskipun Demokrat gak mampu mengusung capresnya sendiri, paling tidak Anies sudah mendapatkan panggung untuk cuap-cuap dan menebarkan syair berdarah untuk menggoda serta membuat banyak orang terpaku dengan ucapannya. Ditariknya Anies menjadi juru kampanye Jokowi pada pilpres pertama membuktikan, bahwa kata-kata nan indah Anies dalam panggung konvensi capres partai Demokrat berhasil menggoda. Setelah Jokowi menang, akhirnya ia pun didapuk menjadi menteri pendidikan. Saat itulah, Jokowi seperti ingin membuktikan apakah kata-kata indahnya sebanding lurus dengan tindakan. Cuma dipakai selama 2 tahun dalam kabinet Jokowi sudah lebih dari cukup menjadi bukti, bahwa Anies tidak mampu berbuat banyak dalam realita kehidupan nyata. Pada akhirnya, JK merekomendasikan pada partai-partai agar ia diusung dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Permainan kata-katanya sungguh mempesona. Apalagi ketika ia menegaskan tentang keberpihakan. List perkataan indah yang hanya imajinasi, tidak pernah terbukti hingga detik ini ketika ia sudah benar-benar terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah sebagai berikut: Yang pertama, untuk melawan Ahok yang memperjuangkan aturan NJOP 15 persen yang berpeluang menghasilkan uang ratusan triliun rupiah dalam penerbitan IMB pulau reklamasi, Anies menggunakan sentiment anti reklamasi dan menolaknya dengan dalih keberpihakan pada nelayan yang menjadi korban pulau reklamasi. Namun pada akhirnya, ribuan IMB diterbitkan oleh Anies tanpa NJOP 15 persen. Nelayan gigit jari, pengembang berpesta pora karena gak ada NJOP 15 persen. Untuk yang ke dua, Anies melawan program rusun yang ditujukan bagi warga miskin dengan berjanji membuatkan rumah tapak dp 0 persen bagi warga miskin. Namun pada akhirnya, itu gak terealisasi. Yang dilakukan Anies pun membuat rusun dan gak kuat dibeli oleh warga DKI Jakarta yang berpenghasilannya UMR. Untuk yang ke tiga, Anies berjanji menjalankan sunatulah untuk menangangi banjir, dimana ia ingin langsung mengalirkan air ke dalam tanah, bukan mengalirkannya ke laut seperti yang dilakukan oleh Ahok terkait program normalisasi sungai. Program Anies tersebut mungkin berkaitan dengan naturalisasi yang hingga kini gak ada progresnya. Yang ke empat, karena program normalisasi sungai era Ahok ada warga yang harus digusur dan dipindahkan ke rusun buatan pemda dimana terdapat berbagai subsidi, maka Anies menentangnya dengan anti menggusur. Namun pada kenyataannya, di pemerintahan Anies juga ada kasus penggusuran dan parahnya tanpa relokasi. Warga yang tergusur pun ada yang membuat pernyataan menyesal telah memilih Anies karena dulu berjanji tidak akan menggusur. Yang ke lima, program Anies tidak menyentuh warga secara langsung. Contohnya terkait mengecat jalan untuk jalur sepeda. Membagi jalan utama dengan jalan sepeda justru mempersempit jalan yang sudah ada. Kemacetan tentu saja berpotensi terjadi. Tetapi, dengan enteng, Anies mengatakan bahwa di Jakarta tidak macet pada jam 2 dini hari. Yang ke enam, program Anies itu lucu-lucu tapi menelan anggaran yang cukup besar. Misalnya, patung getah getih dari bambu, waring penutup kali item supaya gak bau dan lain sebagainya. Berbeda dengan Ahok yang meninggalkan jembatan linggar semanggi, dimana uang yang digunakan pun bukan dari APBD. Yang ke tujuh, pengawasan anggaran di era Anies Baswedan sungguh berpotensi dimanfaatkan oleh pembuat anggaran siluman. Bahkan, lem aibon pun dianggarkan dengan tidak masuk akal. Begitu pula dengan bolpoin. Yang ke delapan, berbagai penghargaan yang didapat Anies terkait transportasi justru membuat kita meringis dan mempertegas, kalau Gubernur sebelum Anies itu pekerja keras, sehingga mewariskan system transportrasi yang baik dan nama Jakarta menjadi baik. Sebab, sejarah telah mencatat, yang berjuang untuk busway adalah Bang Yos, untul MRT dan LRT adalah Jokowi dan Ahok, sedangkan Anies ya ngecat jalur sepeda. dst, SUMBER OPINI SEWORD.com https://seword.com/p/7a3NvGjuw0 SUDUT PANDANG BERISI VIDEO OPINI BERSUMBER DARI SEWORD.COM, TOLONG BEDAKAN ANTARA BERITA DAN OPINI. JIKA ANDA TIDAK SETUJU DENGAN OPINI INI, SILAKAN KUNJUNGI SEWORD.com ATAU HUBUNGI MELALUI EMAIL SUDUTPANDANGONLINE@GMAIL.COM KIRIM PESAN MELALUI DM INSTAGRAM https://www.instagram.com/sudutpandangopini/ BERBEDA PANDANGAN DALAM POLITIK ADALAH HAL YANG WAJAR, JADI TETAP SANTUY! Copyright Disclaimer : - Under section 107 of the Copyright Act of 1976 - Every Video, Audio, Footage, Image etc in this content under terms of Fair Use, Permitted by Copyright Statute. - Every Content in this Channel for purpose such as Education, News Report, interpretation etc.

400

362
SUDUT PANDANG
Subscribers
1M
Total Post
4.8K
Total Views
13.3M
Avg. Views
33K
View Profile
This video was published on 2021-02-11 14:30:06 GMT by @SUDUT-PANDANG on Youtube. SUDUT PANDANG has total 1M subscribers on Youtube and has a total of 4.8K video.This video has received 400 Likes which are higher than the average likes that SUDUT PANDANG gets . @SUDUT-PANDANG receives an average views of 33K per video on Youtube.This video has received 362 comments which are higher than the average comments that SUDUT PANDANG gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.SUDUT PANDANG #JK #Anies #Capres2024 SUDUT has been used frequently in this Post.

Other post by @SUDUT PANDANG