SUDUT PANDANG's video: TAK MELESET JAUH DARI JOKOWI RESPON GIBRAN DI SOLO GUBERNUR IBU KOTA BEDA KE LAS

Gibran Minta Maaf Solo Banjir, Beda Sikap Dengan Yang di Ibu Kota Gibran tidak segan dan tidak malu minta maaf kepada warga Kota Solo yang pemukimannya tergenang. "Saya minta maaf, kemarin masih banjir. Tapi surutnya juga cepat," kata Gibran. Gibran dengan tegas segera mencari solusi menangani pemukiman warga yang sering tergenang. "Curah hujannya memang tinggi banget. Kemarin, saya muter ke wilayah yang tergenang dan susutnya cepat," kata dia. Gibran juga menegaskan akan mengantisipasi permasalahan ini. Di tahun 2022, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) akan turun untuk penanganan Kali Jenes, Kali Premulung, serta Kali Gajah Putih untuk mengurangi banjir. "Tahun depan kita antisipasi, saya yakin nanti bisa mengurangi banjir. Bukan pengerukan saja, karena kurang besar juga daya tampungnya untuk Kali Gajah Putih," katanya. Beda banget Gibran dengan gubernur di ibu kota. Gibran tidak segan minta maaf pada warga jika memang ada sesuatu yang merugikan warga. Saya jadi teringat dengan beberapa waktu saat ada kabar pungutan liar berkedok zakat yang merugikan sejumlah pemilik toko. Gibran datangi korban satu per satu, minta maaf, dan sekaligus mengembalikan uangnya. Jarang-jarang ada pemimpin seperti itu. Dan sekarang, Solo banjir di beberapa wilayah, Gibran juga tidak malu minta maaf dan berjanji akan memperbaikinya di kemudian hari. Gubernur ibu kota? Hahaha, jangankan disuruh minta maaf, dia tak cari kambing hitam pun sudah sangat bersyukur. Kadang salahkan wilayah hulu, kota tetangga, kadang nyindir pemerintah pusat. Pokoknya dia yang paling benar. Kalau terjadi banjir, seolah warga harus memaklumi dan bila perlu minta maaf sambil sujud cium kaki. Hal paling sweet yang dilakukan Anies adalah memberikan janji manis kepada warga agar mereka jatuh hati, terpana, terpukau, terpesona, meleleh hatinya kayak margarin, terharu, terguncang. Tapi ujung-ujungnya, mereka malah mewek termehek-mehek guling-guling karena sadar ternyata manisnya kayak permen karet. Sekarang janjinya jadi pahit. Pernahkah Anies minta maaf untuk itu? Mungkin saat memberi janji manis, itu sudah lebih dari cukup. Jangan berharap terlalu banyak karena tidak ada garansi uang kembali kalau merasa kecewa. Begitulah kalau pemimpin menempatkan egonya di atas kepentingan warga. Normalisasi tak gencar dia lanjutkan karena terkendala pembebasan lahan, yang sebenarnya harus melakukan relokasi atau penggusuran, yang tidak berani dia lakukan karena terlanjur koar-koar janji surga saat kampanye. Yang dilakukan malah buat sumur resapan yang bikin rusak jalanan dan mobil terperosok ke dalam, hehehe. Proyek buang-buang uang yang bersumber dari kecerdasan otaknya. Apa kabar naturalisasi sungai? Tanyakan saja pada sang gubernur. Kita semua sudah capek menunggu, sampai mau pingsan. Tapi lucunya, kabarnya Gibran juga berencana membangun sumur resapan di sejumlah titik untuk mengantisipasi banjir akibat dari curah hujan tinggi. Rencana sumur resapan itu muncul adanya usulan dari berbagai pihak setelah beberapa titik Kota Solo tergenang. Penulis: 1. Xhardy SUMBER OPINI SEWORD.com https://seword.com/p/eEnffYdcJK SUDUT PANDANG BERISI VIDEO OPINI BERSUMBER DARI SEWORD.COM, TOLONG BEDAKAN ANTARA BERITA DAN OPINI. JIKA ANDA TIDAK SETUJU DENGAN OPINI INI, SILAKAN KUNJUNGI SEWORD.com ATAU HUBUNGI MELALUI EMAIL SUDUTPANDANGONLINE@GMAIL.COM KIRIM PESAN MELALUI DM INSTAGRAM https://www.instagram.com/sudutpandangopini/ BERBEDA PANDANGAN DALAM POLITIK ADALAH HAL YANG WAJAR, JADI TETAP SANTUY! Copyright Disclaimer : - Under section 107 of the Copyright Act of 1976 - Every Video, Audio, Footage, Image etc in this content under terms of Fair Use, Permitted by Copyright Statute. - Every Content in this Channel for purpose such as Education, News Report, interpretation etc.