×

SUDUT PANDANG's video: MENGGEMPARKAN MEDIA SERUAN AKSI DEMO MAKZULKAN PRESIDEN 12 FEBRUARI hemm

@MENGGEMPARKAN MEDIA🔥 SERUAN AKSI DEMO MAKZULKAN PRESIDEN 12 FEBRUARI, hemm❓
Kemarin atau kemarin lusa, saya lupa kapan, saya melihat screenshot broadcast pesan berantai yang isinya akan ada rencana aksi demo dengan agenda menuntut pemakzulan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Informasi rencana aksi ini beredar melalui WA dengan mengatasnamakan BEM Indonesia. Menurut informasi yang beredar di WA, aksi itu digelar pada Jumat mendatang, 12 Februari 2021 atau bertepatan dengan Hari Raya Imlek. Aksi disebut akan dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan titik kumpul Tugu Proklamasi, Menteng, kemudian menuju kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dan berakhir di Taman Pandang, Monumen Nasional. Dalam pesan tersebut, tertulis bahwa rezim Jokowi sangat jauh dari harapan rakyat, tidak amanah, menyalahgunakan jabatan, dan tidak berkeadilan hukum dalam banyak kasus. Tertulis ajakan untuk mengawal demokrasi yang berkeadilan, konstitusi, dan Pancasila. "Kembalikan Dwifungsi ABRI sbg alat pertahanan keamanan negara serta berpolitik, bubarkan kabinet dan parlemen, bentuk DPRMPRS. RAKYAT BERSATU... Mari kita semua bersatu menyuarakan hak-hak rakyat dan turunkan presiden jokowi dari kursi istana!" demikian bunyi pesan teks tersebut. Para peserta aksi diminta mengenakan baju berwarna putih dan bawahan berwarna hitam. Tak ada informasi yang bisa dibuhungi dalam pesan berantai tersebut, hanya tertulis BEM Indonesia sebagai PIC. Saya berpikir, ini cuma hoax atau tindakan iseng. Karena BEM Indonesia, bukan BEM-SI seperti yang sudah-sudah. Kedua, agak aneh kalau aksi demo dilakukan pas di hari libur. Apa yang mau didemo? Pernahkah pembaca dengar ada orang demo di tanggal merah? Seharusnya, dengan logika kebanyakan pendemo ikut demo biar bolos kerja atau kuliah, harusnya sangat tidak menguntungkan demo di hari libur. Toh, bisa santai di rumah. Biasanya demo di hari kerja biar bolos. Kedua, malah lucu demo di hari imlek. Ini mau nyari nasi bungkus atau nyari angpao? Tapi memang sepertinya info tidak valid, karena Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) Andi Khiyarullah mengatakan informasi rencana aksi pemakzulan ini bukan dari BEM-SI. Dia mengaku tak tahu adanya perkumpulan bernama BEM Indonesia. "Bukan dari kami. Ini tidak benar," kata Andi. Semoga saja ini hanyalah pesan iseng atau test the water dari orang-orang tak waras. Tapi, kalau ini benar terjadi, saya harus katakan, ini benar-benar sudah sangat keterlaluan. Ini masa pandemi. Makin banyak yang positif Covid-19. Pemerintah mati-matian menghadang angka penularan. Di situ seenak jidat mau aksi demo? Lengserkan presiden? Kalau memang berani coba demo ke Myanmar atau Thailand, teriak lengserkan raja atau pemerintah di sana, kita lihat apa masih bisa pulang dengan selamat. Jangan cuma jago kandang. Jangan mentang-mentang di sini demokratis, bikin aksi lengserkan pemerintah. Memangnya presiden itu genteng yang bisa dicopot dan dipasang sesuka hati? Tapi saya yakin pesan ini tidak benar, hanya hasutan iseng atau sedang ada yang ingin test the water. Kalau pun ini adalah upaya menyalakan api agar suhu politik kembali menghangat, pelakunya pun mudah ditebak, itu-itu juga. Kebetulan, kelompok berjubah agama tukang demo sudah diberantas, rekening dibekukan, sehingga tak punya logistik untuk mengadakan aksi. Bisa sih, tapi siapa yang mau hadir dipanggang di bawah terik matahari gratis? Minimal dapat nasi bungkus pake telor mata sapi lah. Dengan terjepitnya ormas tukang demo, otomatis ada beberapa kelompok lain yang bisa dan kadang demo, yaitu buruh dan mahasiswa. Biasanya demo-demo tema frontal begini, kalau pun benar, yang berada di belakang layar tetaplah mereka-mereka juga. Belum diberantas seluruhnya. Hanya menduga dan sudah tahu siapa pelakunya, tapi tidak bisa terekspos dan tertangkap. Mereka yang selama ini selalu berusaha tapi gagal terus. Bahkan pion mereka sudah ditangkap dan jadi pesakitan di balik sel penjara. Mereka pasti makin tidak senang, di sisi lain kepentingan mereka terus terusik. Harus cari jalan lain, kan? Kita tunggu saja, apa langkah mereka selanjutnya. Tapi apa pun itu, semoga isi pesan di atas beneran bohong. Jijik demo-demo tak jelas terus-terusan. Lebih jijiknya lagi, ada yang terciduk dan ketahuan dibayar. SUMBER OPINI SEWORD.com https://seword.com/p/xOw0yTMIXa SUDUT PANDANG BERISI VIDEO OPINI BERSUMBER DARI SEWORD.COM, TOLONG BEDAKAN ANTARA BERITA DAN OPINI. JIKA ANDA TIDAK SETUJU DENGAN OPINI INI, SILAKAN KUNJUNGI SEWORD.com ATAU HUBUNGI MELALUI EMAIL SUDUTPANDANGONLINE@GMAIL.COM KIRIM PESAN MELALUI DM INSTAGRAM https://www.instagram.com/sudutpandangopini/ BERBEDA PANDANGAN DALAM POLITIK ADALAH HAL YANG WAJAR, JADI TETAP SANTUY! Copyright Disclaimer : - Under section 107 of the Copyright Act of 1976 - Every Video, Audio, Footage, Image etc in this content under terms of Fair Use, Permitted by Copyright Statute. - Every Content in this Channel for purpose such as Education, News Report, interpretation etc.

734

711
SUDUT PANDANG
Subscribers
1M
Total Post
4.8K
Total Views
13.3M
Avg. Views
33K
View Profile
This video was published on 2021-02-09 09:30:13 GMT by @SUDUT-PANDANG on Youtube. SUDUT PANDANG has total 1M subscribers on Youtube and has a total of 4.8K video.This video has received 734 Likes which are higher than the average likes that SUDUT PANDANG gets . @SUDUT-PANDANG receives an average views of 33K per video on Youtube.This video has received 711 comments which are higher than the average comments that SUDUT PANDANG gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.SUDUT PANDANG #Jokowi #SudutPandang has been used frequently in this Post.

Other post by @SUDUT PANDANG