×

Truth Media Indonesia's video: Bali: Seruan Akhiri 23 Tahun Penganiayaan Falun Gong di Tiongkok oleh PKT

@Bali: Seruan "Akhiri 23 Tahun Penganiayaan Falun Gong di Tiongkok" oleh PKT
20 Juli tahun 1999 adalah hari di mana Partai Komunis Tiongkok (PKT), kelompok Jiang Zemin melancarkan penindasan terhadap Falun Gong atau yang disebut juga Falun Dafa. Jiang sesumbar akan “melenyapkan” Falun Gong dalam 3 bulan. Bencana kemanusiaan tersebut telah melintasi pergantian abad, hingga kini telah berlangsung selama 23 tahun, namun Falun Gong semakin tumbuh berkembang. Tahun ini saat kembali 20 Juli, para praktisi Falun Gong di berbagai belahan dunia memperingati hari bersejarah yang memilukan ini. Di Bali, pada 17 Juli 2022, puluhan pengikut spiritual ini mengadakan latihan bersama berskala besar yang melibatkan 100-an praktisi di lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar. Ginatra, selaku koordinator lapangan memaparkan kejamnya penganiayaan yang menimpa pengikut spiritual ini di Tiongkok. [I Nyoman Ginatra, Koordinator Lapangan]: “Penindasan yang dilakukan di sana sangat keji, dengan berbagai macam cara, yaitu menganiaya bagi yang tidak mau berhenti untuk berlatih. Kemudian juga ada yang dibunuh, termasuk yang paling keji adalah pengambilan organ tubuh secara hidup-hidup. Nah inilah yang kami serukan agar masyarakat dunia tahu dan ikut membantu mendukung kami menghentikan penindasan ini, karena ini tidak sesuai atau berlawanan dengan HAM.” Ginatra juga mengatakan, bahwa otoritas Tiongkok sempat memberikan penghargaan terhadap latihan ini, karena dilihat bisa menekan biaya kesehatan untuk rakyatnya. [I Nyoman Ginatra, Koordinator Lapangan]: “Sebenarnya Falun Dafa ini tidak menjadi ancaman, tetapi difitnah bahwa ini dianggap tidak baik. Awalnya diberikan perhargaan di situ pada 1993, itu bisa dibayangkan, mulai disebarkan pada 1992, pada 1993, mendapatkan penghargaan yang tertinggi untuk Qigong, yang namanya Faksi Gong Bintang Terang. Karena semata-mata jumlahnya banyak dengan cepat, kemudian populer, karena itu ada kecemburuan dari partai komunis sehingga ini ditindas.” Selain latihan berskala besar, mereka menggelar aksi pengumpulan petisi dalam upaya menghentikan penganiayaan yang masih berlangsung di Tiongkok yang tidak sesuai dengan hak asasi manusia. [Drs. I Gede Ricky Sukarta, MBA, Ketua Asosiasi Villa di Bali (Juga Praktisi Falun Dafa)]: Kalau berbicara hak asasi manusia, hak dasar itu, harus juga diperhatikan oleh pemerintah, jangan sampai pemerintah tidak memahami, oleh karena itu kami klarifikasi, kami memberitahu khalayak dunia ini bahwa Falun Dafa itu baik. Baiknya apa? Ya meningkatkan kesehatan, meningkatkan moralitas dan mengharmoniskan lingkungan. lIngkungan masing-masing harmonis, dunia harmonis!” Dalam kesempatan itu telah hadir seorang dosen Fakultas Hukum yang telah ikut berlatih hampir 20 tahun dan telah menemukan jati dirinya setelah berlatih Falun Dafa. [I GST. BGS. Hengki, B.A, S.H, S.pd, M.H., Dosen Fakultas Hukum (juga praktisi Falun Dafa)]: Saya di sini memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Saya menemukan jati diri saya dan tidak menjadi orang keras lagi. Apa yang saya peroleh pelajaran manusia biasa, kekerasan, watak ego, ingin pamer, ingin mementingkan diri sendiri, secara perlahan, bertahap demi tahap, dapat diatasi dengan belajar Falun Dafa ini. Dari sisi hukum bahwa Falun Dafa ini tidak melanggar hukum, dan Falun Dafa ini juga tidak berpolitik, tidak bertentangan dengan ideologi negara kita yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.” Acara diakhiri dengan nyala lilin bersama untuk mengenang para praktisi yang meninggal dunia akibat penganiayaan di lapangan Puputan Badung Denpasar. ------------------------------- Referensi ☛ www.belajarfalundafa.com Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://www.truthmedia.id/​ Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://www.facebook.com/TMILife Terhubung dengan kami di Channel Youtube TMI ☛https://www.youtube.com/c/TruthMediaIndonesia

77

10
Truth Media Indonesia
Subscribers
3.1K
Total Post
370
Total Views
16.2K
Avg. Views
204.9
View Profile
This video was published on 2022-07-20 05:52:53 GMT by @Truth-Media-Indonesia on Youtube. Truth Media Indonesia has total 3.1K subscribers on Youtube and has a total of 370 video.This video has received 77 Likes which are higher than the average likes that Truth Media Indonesia gets . @Truth-Media-Indonesia receives an average views of 204.9 per video on Youtube.This video has received 10 comments which are higher than the average comments that Truth Media Indonesia gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.

Other post by @Truth Media Indonesia