ceritabatak's video: Kisah Nyata Aku Di Sekap Di Rumah Orang Gila kisahnyata faktaunikgila ceritaku ceritanyata

Kisah-kisah Animasi baru 2020 yang nyata terjadi! Halo, semuanya! Ini Stacy, umurnya 15 tahun. Dia sedang mengalami masalah kepercayaan dan takut meninggalkan rumah. Sebab, baru-baru ini, dia hampir seharian disekap dan hampir tak bisa pulang lagi. Begini kisahnya. Semua berawal dari hobinya. Stacy suka musik dan menghabiskan banyak waktu di toko musik, serta mendengar dan membeli kaset-kaset lama. Dalam waktu cepat, Stacy sudah mendengarkan semua kaset yang ada di sana, kecuali kaset-kaset mahal dan langka yang tak mampu dia beli. Jadi, Stacy hanya berdiri di dekat rak kaset itu dan melihat-lihat, sambil berkhayal bisa membelinya suatu hari nanti. Pada suatu hari, seorang wanita mendatangi dan memujinya. Wanita itu bilang selera musik Stacy bagus. Mereka pun mulai mengobrol. Ternyata, mereka suka band yang sama, mereka sama-sama hafal lagu The Doors dan menyukai pemutar kaset retro. Stacy senang mengobrol dengannya. Nama wanita itu Helen. Setelah itu, mereka berteman di Facebook dan bertukar nomor ponsel, mereka pun sepakat untuk bertemu di toko musik untuk membicarakan musik lagi. Beberapa hari kemudian, Stacy berdiri di dekat rak piringan hitam edisi terbatas lagi. Tiba-tiba, Helen menghampiri dan bilang Stacy harus berhenti hanya memandangi piringan hitam itu dan sudah saatnya dia mendengarnya. Helen mengambil album The Rolling Stones dan dengan penuh semangat berjalan ke kasir. Stacy iri sekali kepada Helen saat itu. Tapi setelah membayar, Helen kembali dan menawari Stacy untuk mendengarkan album itu di rumahnya. Stacy girang sekali! Dia belum pernah punya kesempatan seperti ini. Dan kini, Stacy duduk di mobil Helen sambil memegangi piringan hitam itu. Tapi rasa gembira Stacy seketika hilang saat masuk ke rumah Helen. Tempat itu terasa aneh. Di dalam, ruangannya gelap karena tirai tebal di jendela. Stacy tidak nyaman di sana. Dia coba menyembunyikan perasaannya, tapi sulit sekali. Stacy tidak ingin Helen tersinggung, jadi, Stacy memuji rumahnya. Helen pun tiba-tiba bilang, alasan dia mengundang Stacy ke sini adalah untuk memperkenalkan Stacy kepada putranya. Helen pun memanggil putranya, “Billy!” Lalu seorang anak lelaki berkursi roda keluar menghampiri mereka. Dia menyapa Stacy, tapi dia sangat pemalu. Ada keheningan yang canggung selama beberapa detik. Lalu Helen memecahkan keheningan dengan menyuruh mereka mengobrol sementara dia membuatkan teh. Stacy menyapa Billy, tapi keheningan yang canggung datang lagi. Dan situasinya makin parah. Saat itulah Stacy memutuskan untuk pergi dari sana. Jadi, Stacy bilang kepada Billy bahwa dia harus pergi, lalu dia berjalan menuju pintu. Tapi tiba-tiba, Helen berlari masuk ruangan dan menghalangi Stacy. Katanya, ini belum saatnya pergi dan Stacy harus mengobrol dengan putranya. Saat itu juga, Stacy melihat mata Helen yang aneh. Stacy panik, berbelok, dan berlari ke dapur, mencari jalan keluar lain dari rumah itu. Tapi semua pintu terkunci. Helen mengejar Stacy dan dia tak sempat kabur. Lalu Helen menangkap dan mengunci Stacy di sebuah kamar. Stacy disekap di sebuah bilik kecil. Dari balik pintu, Helen menyuruh Stacy diam sampai dia kembali. Stacy mencoba menendang pintu, tapi kekuatannya tak cukup. Jadi, Stacy hanya menendang dengan putus asa. Lalu dia melihat bayangan di celah bawah pintu. Rupanya itu bayangan anak lelaki itu. Gelombang rasa takut menyelimuti Stacy, dia ambruk ke lantai dan mulai menangis. Stacy tak mengerti apa yang terjadi dan kenapa itu terjadi, atau apa yang akan terjadi kepadanya. Dia membatin, “Bagaimana bisa aku tak menyadari bahwa wanita ini gila?”