ceritabatak's video: Cerita Animasi Aku Menjadi Ayah di Saat Usia 16 Tahun Saat itu aku masih sangat lugu

Kisah-kisah Animasi baru 2020 yang nyata terjadi! Hai, Kawan! Namaku Louis dan aku akan menceritakan sesuatu. Jadi, pasanganku hamil. Itu hal biasa, ‘kan? Tapi masalahnya, aku baru berumur 16 tahun Aku tak ingat kapan pertama kali bertemu Jasmine karena aku masih bayi! Orang tua Jasmine adalah tetangga kami, jadi, seperti yang sering dikatakan ibuku - Jasmine dan aku sudah saling kenal sejak kami masih memakai popok. Kami tumbuh bersama.Kami benar-benar melakukan semua hal bersama. Jadi, kami bersahabat hingga umur 16 tahun. Tapi kemudian, aku mengacaukannya. Tapi itu tak sengaja, mungkin bawaan hormon. Ya, jadi aku mengatakan kepada Jasmine bahwa aku ingin menjadi lebih dari sekadar teman. Dan tentu saja dia mengatakan mantra itu - dia tidak ingin merusak persahabatan kami dan lain-lain yang sering diucapkan perempuan. Aku terjebak friendzone. Tak apa-apa, aku bisa mengatasinya. Mungkin aku hanya akan sedikit menderita lalu perasaanku lenyap, namun ternyata Jasmine mulai berkencan dengan laki-laki di sekolah.Si anak aneh itu. Yang benar saja, dia lebih memilih dia daripada aku? Laki-laki itu sudah mengencani setengah anak perempuan di sekolah! Aku marah sekali. Aku berusaha mengatakan bahwa laki-laki itu hanya ingin memanfaatkannya, tapi dia tidak mendengarkanku. Dan setelah beberapa bulan berlalu, hal itu terjadi. Aku melihat Jasmine menangis di dekat sekolah. Aku mendatanginya dan memeluknya tanpa berkata apa pun. Aku membawanya pulang dan dia menceritakan semuanya. Sudah kuduga, Mike memutuskannya. Dia terlihat sangat bersyukur dengan perhatianku, hingga saat aku akan pergi, dia menatap mataku… dan menciumku. Astaga… Aku sudah mengimpikan hal ini, dan sekarang menjadi kenyataan! Saat itulah kami mulai berkencan. Selama tiga minggu aku merasakan kebahagian, hingga suatu pagi seseorang mengetuk rumahku. Jasmine dan orang tuannya berdiri di depan pintu. Mereka masuk dan memberi tahu kabar mengejutkan: “Jasmine hamil!” Wow, aku terdiam, duduk kebingungan, dan bahkan tidak menyimak apa yang orang tua kami bicarakan untuk beberapa saat. Aku hanya bisa melihat Jasmine, ketika tiba-tiba, dia berdiri dan menyela, “Aku akan mempertahankan bayi ini!” Orang tua kami terdiam. Kemudian aku bangkit dan berkata aku akan bertanggung jawab. Setelah itu, kami berbincang dan berdiskusi cukup lama, dan keputusannya sudah bulat - aku akan menjadi ayah. Ya, saat itu sangat berat, aku bekerja keras membanting tulang, tapi di kepalaku hanya ada satu hal yang membuatku bersemangat - aku akan segera punya anak. Jasmine juga mengalami masa-masa sulit. Dia hamil di umur 16 tahun, jadi, semua orang di sekitarnya terus menghakimi. Bahkan orang tuanya. Mereka tidak sepenuhnya setuju kami memiliki anak dan selalu menyalahkannya. Sementara orang tuaku selalu mendukung kami dan bahkan mengatakan kepadaku kalau aku dan Jasmine bisa tinggal bersama mereka dan mengubah salah satu kamar menjadi kamar bayi. Dukungan ini lebih dari cukup dan aku sangat berterima kasih kepada ayah dan ibuku. Namun tidak dengan Jasmine. Dia selalu terlihat murung. Seperti ada yang disembunyikannya…