×

camvlogwaras's video: ma iz bin malik sahabat rosulullah SAW yang di rajam kerna berzina

@ma'iz bin malik sahabat rosulullah .SAW yang di rajam kerna berzina
Ma’iz bin Malik RA Seorang sahabat bernama Ma’iz bin Malik suatu kali tergoda seorang wanita dan melakukan perbuatan terlarang dengan wanita tersebut, padahal saat itu ia telah menikah. Sebenarnya ketika peristiwa maksiat itu terjadi, tidak ada orang lain yang mengetahuinya, kecuali mereka berdua, dan Allah SWT tentunya. Segera setelah peristiwa itu terjadi, Ma’iz sangat menyesalinya, perasaan dosa terasa selalu meliputinya.             Suatu ketika ia tidak mampu lagi menguasai kerisauan hatinya, maka ia datang kepada Umar bin Khaththab dan berkata, “Orang yang jauh dari kebaikan ini (yakni dirinya sendiri) telah melakukan perbuatan nista (zina)!!”             Kemudian Ma’iz menceritakan peristiwa yang dialaminya dan kerisauan hatinya. Di luar dugaan, Umar yang terkenal tegas ini berkata, “Bertaubatlah kepada Allah, dan tutupilah itu, karena sesungguhnya Allah telah menutupinya. Bertaubatlah, sesungguhnya Allah selalu menerima taubat hamba-Nya. Orang-orang biasanya hanya bisa mencela, tetapi itu tidak mengubah apapun (kecuali jika engkau bertaubat)!!”             Walaupun nasehat Umat itu begitu jelasnya, tetapi belum bisa menyembuhkan kerisauan hatinya. Karena itu ia datang kepada Abu Bakar untuk menceritakan kerisauan hatinya, tetapi ia memperoleh jawaban yang lebih kurang sama dengan jawaban Umar.             Tentu saja sahabat sekaliber Abu Bakar dan Umar bin Khaththab sangat tahu hukuman bagi pezina yang telah pernah menikah adalah rajam. Tetapi tentunya jawaban yang diberikan mereka berdua bukanlah bermaksud “menolak” hukum tersebut. Mereka berdua adalah didikan Rasulullah SAW yang tidak hanya mencakup keislaman (syara’ atau masalah hukum) saja, tetapi jauh menjangkau kepada masalah iman dan akhlak (ihsan). Mereka berdua bersama Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib adalah yang terdekat kemuliaan akhlaknya dengan akhlak Nabi SAW. Mereka berdua memberi nasehat seperti itu karena mereka sangat mengenal Allah, sebagaimana diajarkan Nabi SAW, bahwa Allah sangat gembira menerima (menemukan)  kembali hamba-Nya yang bertobat, melebihi kegembiraan manusia yang sedang sangat gembiranya (Lihat Kisah dalam “Percik Kisah Hikmah Pemupuk Iman” dengan judul “Sungguh Allah Lebih Gembira”).               Ma’iz menemui seorang sahabatnya yang bernama Huzal dan menceritakan permasalahan yang dialaminya, termasuk pertemuan dan nasehat yang diberikan oleh Umar dan Abu Bakar. Huzal yang juga salah seorang sahabat itu hanya berfikir logis. Jika ia telah menemui Umar dan Abu Bakar tetapi tidak memperoleh solusi, mengapa tidak diteruskan mencari solusi kepada Rasulullah SAW. Huzal menyarankannya menemui Rasulullah SAW dan Ma’iz menyetujuinya.             Ma’iz segera mendatangi Rasulullah SAW yang saat itu sedang bersama beberapa sahabat lainnya. Setelah mengucap salam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya telah berzina!!”             Nabi SAW memandangnya tajam, kemudian berpaling dari Ma’iz tanpa berkata apa-apa. Ma’iz kembali berdiri di hadapan beliau dan mengulang ucapannya. Tetapi sekali lagi beliau hanya menatapnya kemudian berpaling tanpa berkata apapun. Ketika peristiwa itu telah berulang sampai ke empat kalinya, Nabi SAW bersabda kepada para sahabat lainnya, “Apakah ia telah gila atau sinting? Atau kalian meragukan kesehatan akalnya?”             “Tidak, ya Rasulullah!!” Kata para sahabat.             Kemudian Nabi SAW menghadapkan wajah kepada Ma’iz dan berkata, “Benarkah engkau telah menyetubuhinya?”             Nabi SAW masih menegaskan lagi penjelasannya tentang persetubuhan itu dengan mendetail, bahkan beliau membuat perumpamaan dengan pensil celak yang dimasukkan ke botol celak, seperti timba yang dimasukkan ke dalam sumur.  dan Ma’iz tetap mengakui melakukannya. Beliau masih saja berkata menegaskan, “Tahukah kamu apa zina itu?”             Ma’iz menjawab, “Tahu, ya Rasulullah, aku menggaulinya seperti halnya kalau aku menggauli istriku!!”             Setelah penjelasan mendetail beliau sebelumnya, sepertinya pertanyaan itu tidak perlu. Beliau memang telah mendapat laporan tentang Ma’iz bin Malik ini dari Abu Bakar dan Umar, dan beliau setuju dengan nasehat yang diberikan mereka berdua. Tampaknya dengan pertanyaan tersebut beliau ingin “mengulur waktu” dan menemukan alasan bagi Ma’iz untuk kembali kepada saran yang diberikan oleh Abu Bakar dan Umar. Tentu saja semua itu dilakukan karena beliau sangat sayang kepada umatnya, khususnya kepada Ma’iz yang sangat  beliau kenal kesalehannya ini. Hanya saja pada saat itu ia sedang tergelincir.             Sebaliknya pada Ma’iz sendiri, ketergelincirannya yang hanya sekali itu membuat dunianya gelap. Bukannya putus asa dari rahmat Allah, tetapi ia ingin kepastian bahwa dosanya tersebut benar-benar telah diampuni oleh Allah.             Walau telah cukup alasan untuk menjatuhkan vonis “rajam”, tetapi beliau masih bersabda lagi kepada Ma’iz, “Apa yang sebenarnya engkau inginkan dengan mengaku seperti ini?”             Ma’iz berkata, “Saya in

69

2
camvlogwaras
Subscribers
7.3K
Total Post
107
Total Views
137.4K
Avg. Views
2.7K
View Profile
This video was published on 2019-03-17 14:27:00 GMT by @tobat-channel on Youtube. camvlogwaras has total 7.3K subscribers on Youtube and has a total of 107 video.This video has received 69 Likes which are higher than the average likes that camvlogwaras gets . @tobat-channel receives an average views of 2.7K per video on Youtube.This video has received 2 comments which are lower than the average comments that camvlogwaras gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.

Other post by @tobat channel