×

camvlogwaras's video: ke utamaan sedekah ustadz khalid basalamah LC

@ke utamaan sedekah,ustadz khalid basalamah.LC.
Sungguh beruntung orang-orang yang gemar bersedekah. Begitu banyak ayat Alquran dan Hadis nabi Muhammad yang menerangkan keutamaan sedekah. Dalam bersedekah, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk amalan yang terbaik pula. Berikut beberapa sedekah yang utama dalam dalam ajaran Islam. Yuk, disimak. 1. Sedekah Sirriyyah Sedekah sirriyyah adalah sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Sedekah ini sangat utama karena lebih mendekati ikhlas dan selamat dari sifat riya. Allah SWT berfirman: “Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS Al Baqarah: 271) Perlu diketahui, bahwa yang utama untuk disembunyikan adalah pada sedekah kepada fakir dan miskin. Hal ini, karena ada banyak jenis sedekah yang mau tidak mau harus ditampakkan, seperti membangun masjid, membangun sekolah, jembatan, membuat sumur, dan sebagainya. Di antara hikmah menyembunyikan sedekah kepada fakir miskin adalah untuk menutupi aib saudara kita yang miskin tersebut. Sehingga tidak tampak di kalangan manusia serta tidak diketahui kekurangan dirinya. Tidak diketahui bahwa tangannya berada di bawah dan bahwa dia orang yang tidak punya. Hal ini merupakan nilai tambah tersendiri dalam berbuat ihsan kepada fakir miskin. Oleh karena itu, Nabi SAW memuji sedekah sirriyyah, memuji pelakunya dan memberitahukan bahwa dia termasuk tujuh golongan yang dinaungi Allah SWT nanti pada hari kiamat. 2. Sedekah dalam Kondisi Sehat Bersedekah dalam kondisi sehat lebih utama daripada berwasiat ketika sudah menjelang ajal, atau ketika sudah sakit parah dan sulit diharapkan kesembuhannya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi SAW bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga roh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, ‘untuk Fulan sekian, untuk Fulan sekian, dan untuk Fulan sekian.’ Padahal telah menjadi milik si Fulan.” (HR Bukhari dan Muslim) 3. Sedekah Setelah Kebutuhan Wajib Terpenuhi Allah SWT berfirman: “Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.” (QS Al Baqarah: 219) Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR Bukhari) 4. Sedekah dengan Kemampuan Maksimal Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah maksimal orang yang tidak punya, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR Abu Dawud dan Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 1112) Imam al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah berkata, “Hendaknya seorang memilih untuk bersedekah dengan kelebihan hartanya, dan menyisakan secukupnya untuk dirinya karena khawatir terhadap fitnah fakir (kemiskinan). Sebab, boleh jadi dia akan menyesal atas apa yang dia lakukan (dengan berinfak seluruh atau melebihi separuh harta) sehingga merusak pahala. Bersedekah dalam kondisi keluarga sangat butuh dan kekurangan, atau dalam keadaan menanggung banyak utang bukanlah sesuatu yang dikehendaki dari sedekah itu. Karena membayar utang dan memberi nafkah keluarga atau diri sendiri yang memang butuh adalah lebih utama. Kecuali jika memang dirinya sanggup untuk bersabar dan membiarkan dirinya mengalah meskipun sebenarnya membutuhkan sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar dan itsar (mendahulukan orang lain) yang dilakukan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin. Para ulama mensyaratkan bolehnya bersedekah dengan semua harta apabila orang yang bersedekah kuat, mampu berusaha, bersabar, tidak berutang dan tidak ada orang yang wajib dinafkahi di sisinya. Ketika syarat-syarat ini tidak ada, maka bersedekah ketika itu adalah makruh. 5. Menafkahi Anak Istri Rasulullah SAW bersabda, “Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak istri) lebih besar pahalanya.” (HR Muslim) 6. Bersedekah kepada Kerabat Disebutkan bahwa Abu Thalhah memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha’. Ketika turun ayat: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS Ali Imran: 92) Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah dan mengatakan bahwa Bairuha’ diserahkan kepada Beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak Beliau. Rasulullah menyarankan agar ia membagikan Bairuha’ kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi dan membagikannya untuk kerabat dan keponakannya. Rasulullah juga bersabda, “Bersedekah kepada orang miskin ad

93

8
camvlogwaras
Subscribers
7.3K
Total Post
107
Total Views
137.4K
Avg. Views
2.7K
View Profile
This video was published on 2019-05-23 22:50:43 GMT by @tobat-channel on Youtube. camvlogwaras has total 7.3K subscribers on Youtube and has a total of 107 video.This video has received 93 Likes which are higher than the average likes that camvlogwaras gets . @tobat-channel receives an average views of 2.7K per video on Youtube.This video has received 8 comments which are higher than the average comments that camvlogwaras gets . Overall the views for this video was lower than the average for the profile.

Other post by @tobat channel